SALAM PAPUA (TIMIKA) - Sejumlah warga yang merupakan
orang tua calon siswa mencurigai penerimaan siswa baru di SMAN 1 Mimika tidak
sesuai zonasi dan mengakibatkan antrean terjadi hingga subuh.
"Dua hari lalu kami antre sampai jam 1 malam. Kok aneh
sekali. Banyak yang curiga sekolah ini tidak terapkan sistem zonasi," ujar
orang tua calon siswa bernama Bernadete Umbare kepada salampapua.com, Kamis
(26/6/2025).
Kecurigaan yang sama juga disampaikan orang tua calon
siswa lainnya bernama Katrina Jamius, bahwa banyak juga warga yang berdomisili
di wilayah jauh yang ikut mendaftarkan anaknya ke sekolah tersebut. Karena itu
Pegawai swasta ini berharap ada pengawasan langsung Dinas Pendidikan untuk
sekolah tersebut.
Bukan hanya soal zonasi, SMAN 1 juga dicurigai menerima
calon siswa baru lebih dari jumlah yang ditentukan.
"Aturan Kementerian Pendidikan pastinya disampaikan ke
Dinas Pendidikan, berarti Dinas Pendidikan yang harus awasi langsung
supaya penerimaan siswa baru benar-benar sesuai aturan termasuk
memperhatikan zonasinya," ujarnya.
Sementara itu Ketua Komite SMAN 1 Mimika, Norman Ditubun mengungkapkan,
pendaftaran selalu membludak setiap tahun karena masuk dalam kategori
berkualitas.
"Itu sekolah berkualitas makanya banyak masyarakat yang
antusias mendaftarkan anaknya. Pendaftaran membeludak itu sudah terjadi setiap
tahun," kata Norman.
Dia mengatakan penerimaan siswa baru di sekolah tersebut
mengacu pada undang-undang Otsus yang mengutamakan OAP, khususnya Amungme dan
Kamoro. Selain itu proses penerimaan siswa juga mengacu pada Peraturan
Bupati dan Peraturan dari Kementerian Pendidikan.
"Itu sesuai zonasi di kampung Nawaripi, tapi zonasi itu
termasuk beberapa kelurahan dan kampung-kampung di sekitaran sekolah,"
jelasnya.
Selama proses penerimaan siswa baru, ia juga mengaku sempat
terjadi keributan karena banyak OAP yang tidak mendapatkan formulir.
"Kami bersama dinas dan pihak sekolah sudah
menyelesaikannya dengan baik," pungkasnya.
Penulis: Acik
Editor: Jimmy