SALAM PAPUA (TIMIKA) - Dukung pencanangan Ketahanan Pangan Nasional, Batalyon Infanteri (Yonif) 754/ENK berhasil mengubah lahan tidur menjadi lahan produktif di atas lahan seluas 0,8 hektar di lokasi sawah kompleks markas Brigif 754/ENK.

Keberhasilan yang ditandai dengan panen padi perdana ini, pada Sabtu (28/6/2025), mendapat apresiasi dari Panglima Komando Operasi TNI Habema (Pangkoops Habema), Mayjen TNI Lucky Avianto, yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Mayjen Lucky mengaku terkejut dan salut dengan kerja seluruh personel Yonif 754/ENK.

“Dulu, dalam setahun paling hanya dua kali panen, tapi sekarang bisa empat kali panen dalam setahun, ini luar biasa,” ungkapnya.

Sementara itu, Komandan Batalyon (Danyon) Letkol Inf. Arief H. Usman mengatakan, panen pertama ini menjadi bukti bahwa pihaknya bisa mengubah lahan tidur menjadi sumber pangan produktif.

"Jadi keberhasilan ini bukanlah hasil kerja sendiri tetapi merupakan kolaborasi antara Yonif 754/ENK dengan pemerintah daerah. Kami mendapat asistensi penuh dari Dinas Pertanian dan Perkebunan serta dukungan dari DPRK Mimika. Berkat kerja sama ini, program ketahanan pangan berjalan lancar hingga bisa panen hari ini,” katanya.

Ia menjelaskan, proses budidaya padi dilakukan secara sistematis, mulai dari pemupukan tahap awal hingga menjelang panen. Pemupukan dilakukan pada hari ke-7, ke-21, ke-30, dan ke-40 setelah tanam, dengan menggunakan pupuk ZA, MOP, Phonska, Urea, dan pupuk daun.

“Target ke depan adalah memperluas lahan dari 0,8 hektare menjadi 3 hektare. Untuk saat ini hasil panen kami gunakan untuk memenuhi kebutuhan internal satuan. Namun harapannya, jika sudah semakin luas, bisa dinikmati masyarakat sekitar,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRK Mimika, Dolfin Beanal yang turut hadir dalam panen perdana ini mengungkapkan bahwa pihaknya akan mendukung program ketahanan pangan nasional melalui pengembangan pertanian padi di Mimika.

“Panen pertama ini adalah langkah awal dari kami di Komisi II DPRK Mimika. Kami ingin memastikan program seperti ini terus berlanjut, tidak berhenti hanya di Yonif 754 saja, tapi harus menjangkau masyarakat luas,” ujar Dolfin.

Ia menambahkan, penting bagi masyarakat Mimika untuk tidak terus bergantung pada beras dari luar daerah, tapi dengan cara mengembangkan tanaman padi di berbagai wilayah di kota Timika.

Penulis: Acik

Editor: Jimmy