SALAM PAPUA (TIMIKA) — Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
Republik Indonesia telah mengeluarkan surat edaran terkait kewaspadaan terhadap
potensi peningkatan kasus Covid-19. Edaran ini dikeluarkan menyusul tren
kenaikan infeksi Covid-19 di beberapa negara Asia, seperti Thailand, Hongkong,
Malaysia, dan Singapura.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Mimika, Reynold Rizal Ubra, mengimbau masyarakat untuk tidak panik. Ia
memastikan bahwa kondisi di Mimika masih terkendali, tanpa kasus infeksi berat
yang dilaporkan.
“Saya minta masyarakat Mimika jangan panik. Sejauh ini belum
ditemukan kasus yang parah, hanya gejala ringan seperti batuk dan pilek,”
ujarnya saat ditemui pada Sabtu, 7 Juni 2025.
Rey menjelaskan bahwa pihaknya bersama seluruh fasilitas
kesehatan di Mimika telah merespons surat edaran dari Kemenkes dengan tetap
menjalankan pemantauan aktif dan sistem surveilans.
“Kami sudah merespons. Kami memiliki tim gerak cepat, dan
sistem surveilans masih berjalan. Kalau kita dengar dari pernyataan Kemenkes,
varian yang beredar adalah Omicron, dan itu gejalanya cenderung ringan,”
katanya.
Meskipun demikian, ia tetap mengingatkan masyarakat untuk
menjaga pola hidup sehat dan menerapkan protokol kesehatan, termasuk memakai
masker dan mencuci tangan.
Menurut dr. Rey, masyarakat Mimika sudah cukup tangguh
menghadapi situasi ini. Ia menambahkan bahwa sejak dua tahun terakhir,
masyarakat telah beradaptasi dengan kondisi “new normal”, ditambah dengan
cakupan vaksinasi yang mencapai 80 persen untuk dosis 1, 2, dan 3.
“Kita sudah bersahabat dengan Covid-19. Yang dikhawatirkan
itu infeksi berat. Kalau batuk pilek itu biasa, dan kalau ada kasus yang berat,
rumah sakit pasti akan melaporkan,” pungkasnya.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi