SALAM PAPUA (TIMIKA) – Sesuai program Presiden Republik
Indonesia Prabowo Subianto, Tentara Nasional Indonesia (TNI) kini turut
berkontribusi dalam bidang pembangunan nasional, tidak hanya fokus pada
pertahanan atau situasi perang, tetapi juga aktif dalam masa damai.
“TNI juga punya peran sesuai undang-undang, yakni membantu
pemerintah dalam hal pembangunan. Melalui kebijakan Presiden yang disalurkan
lewat Kementerian Pertahanan, telah dibentuk 50 Batalion Teritorial Pembangunan
di seluruh Indonesia. Di Timika, satu batalion akan dibentuk dan direncanakan
ditempatkan di Jalan Trans Nabire,” ungkap Komandan Kodim 1710/Mimika, Letkol Inf
M. Slamet Wijaya, S.Sos., M.Han., M.A., saat ditemui di Ruang Rekreasi Kodim,
Kamis (17/7/2025).
Letkol Slamet menjelaskan bahwa pasukan batalion ini
dijadwalkan tiba pekan depan, dan akan langsung berkolaborasi bersama
masyarakat dalam proses pembangunan.
“Sekali lagi, ini bukan soal mengambil alih, tapi kita
bahu-membahu bersama masyarakat untuk membangun wilayah ini,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa batalion ini memiliki tugas
spesifik di bidang pembangunan, bukan tempur. Di dalamnya terdapat kompi
pertanian, kompi peternakan, dan kompi konstruksi.
“Berbeda dengan infanteri biasa yang bertugas untuk operasi
militer, batalion ini dibentuk khusus untuk mendukung pembangunan. Sumber daya
dan peralatan yang dimiliki juga menyesuaikan dengan fungsi tersebut,”
jelasnya.
Menurutnya, personel batalion ini direkrut pada awal tahun
2025 dari berbagai daerah di Indonesia dan disebar ke seluruh wilayah, dari
Sabang sampai Merauke. Untuk Timika sendiri, akan ditempatkan 600 personel dari
Batalion 820.
“Mereka akan diberi markas sementara di kompleks Brigif 20,
karena di sana tersedia barak kosong yang bisa digunakan,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya diminta memberi masukan
terkait nama dan logo batalion yang akan dibentuk di Timika.
“Kita usulkan menggunakan nama dalam Bahasa Kamoro. Logonya
menggambarkan pohon sagu dan Gunung Carstensz, sebagai representasi kearifan
lokal. Filosofinya adalah Kami Datang Untuk Membangun,” tutup Letkol Slamet.
Penulis/Editor: Sianturi