SALAM PAPUA (TIMIKA) – Akademi Waanal Brothers Football Club
(WBFC) Timika yang berbasis di Bandung, Jawa Barat, kembali merekrut talenta
muda asal Papua. Kali ini, pemain yang dipanggil adalah Yohanis Levy Yandro
Yarisetouw, jebolan Akademi Pusat Pelatihan dan Latihan Pelajar Daerah (PPLPD)
Kabupaten Mimika dan Papua Football Academy (PFA) milik PT Freeport Indonesia.
Yohanis sendiri sudah berangkat ke Bandung dari Timika pada
Sabtu (2/8/2025) bergabung dengan skuad Akademi WBFC Timika dari Terminal
Bandara Keberangkatan Mozes Kilangin. Yohanis yang merupakan anak sulung dari 5
bersaudara ini diantar kedua orang tua serta adik-adik serta beberapa keluarga
lainnya.
Sedangkan dari Manajemen Akademi WBFC Timika diwakili oleh
Grace. Yohanis sendiri sudah mengenakan kaos seragam Akademi WBFC kuning ketika
berangkat ke Bandung.
Yohanis, siswa kelas XI A3.3 SMA Negeri 1 Mimika, mengaku
sejak kecil sudah bermimpi menjadi pemain sepak bola profesional.
“Sejak umur 8 tahun saya memang sudah ingin jadi pemain
bola, karena sepak bola itu sangat asik. Ada kerja sama, strategi, dan
tantangan untuk mencetak gol dan meraih kemenangan. Saya suka itu,” ujarnya
saat ditemui Salampapua.com di Terminal Keberangkatan Bandara Mozes Kilangin
Timika, Sabtu (2/8/2025).
Remaja kelahiran Timika, 6 Februari 2009 ini, adalah putra
dari pasangan Yehezkiel Yarisetouw dan Maria Lilihata. Ia mulai dilirik WBFC
Timika saat tampil sebagai stopper (pemain belakang) dalam Turnamen WBFC Timika
Cup-16 yang digelar Februari lalu. Saat itu ia memperkuat tim PPLPD Mimika.
“Setelah ikut seleksi, kami hanya disampaikan bahwa akan
dihubungi lagi. Lalu akhirnya saya dipanggil,” kisahnya.
Yohanis bergabung dengan PPLPD sejak Agustus 2024.
Sebelumnya, ia juga pernah menjadi bagian dari Papua Football Academy (PFA)
yang didirikan oleh PT Freeport Indonesia, dengan masa kontrak dua tahun.
“Jadi pemain belakang itu pilihan saya sendiri. Pelatih juga
bilang cocok, jadi saya lanjut sebagai stopper. Seru karena bisa menghadang
serangan lawan,” katanya.
Selama di PFA, Yohanis pernah mengikuti turnamen di Malaysia
dan berhasil meraih juara II. Ia juga tampil di sejumlah kompetisi di Pulau
Jawa. Kini, menjelang kepindahannya ke Bandung, ia terus mempersiapkan diri
secara mental, disiplin, dan attitude.
“WBFC klub bagus, berstandar nasional. Jadi saat ditawari
bergabung, saya sangat senang. Saya bayangkan fasilitasnya lengkap, termasuk
asrama dan sekolah,” ujarnya.
Yohanis berharap bisa mencetak prestasi bersama WBFC,
membawa nama baik Papua, dan menarik perhatian klub-klub besar nasional.
“Saya berterima kasih kepada WBFC karena sudah percaya dan
merekrut saya. Saya akan memberikan yang terbaik. Untuk teman-teman lain, tetap
semangat, jangan menyerah. Jadikan latihan sebagai rutinitas kalau ingin jadi
pemain bola,” pesannya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada PFA dan Pemerintah Daerah Mimika melalui Disparbudpora yang telah membina dan mendidiknya hingga mencapai titik ini. Tak hanya bercita-cita menjadi pemain profesional, Yohanis juga punya mimpi besar lainnya.
“Saya ingin jadi anggota TNI karena ingin menjaga NKRI dari
ancaman musuh,” ungkapnya.
Di sisi lain, sang ayah, Yehezkiel Yarisetouw, turut bangga
dan sempat tak percaya saat mengetahui anaknya direkrut WBFC.
“Saya kaget dan sempat bingung saat dengar kabar itu.
Awalnya pikir dia mau ikut turnamen biasa, ternyata benar-benar akan dibawa ke
Bandung untuk sekolah dan latihan. Ini kebanggaan besar bagi kami,” ujarnya.
Setelah berdiskusi dengan istrinya, Yehezkiel akhirnya
menyetujui keputusan anaknya bergabung ke WBFC dan berharap Yohanis bisa
mengharumkan nama keluarga dan Papua.
“Terima kasih untuk manajemen WBFC yang sudah menerima anak
kami. Juga untuk pelatih-pelatih di PFA dan PPLPD yang telah membina anak kami
dari dasar. Kami sangat bersyukur,” tutupnya.
Penulis/Editor: Sianturi