SALAM PAPUA (TIMIKA)- Usus turun disebabkan oleh kombinasi
dari tingginya tekanan di dalam rongga perut dan kelemahan otot perut. Kondisi
ini terjadi saat usus menekan bagian otot atau jaringan yang lemah di
sekitarnya, kemudian turun ke bagian tubuh yang bukan semestinya.
Usus turun atau hernia bisa terjadi pada siapa pun, tetapi
kondisi ini lebih sering dialami oleh pria yang berusia di atas 40 tahun. Usus
turun ditandai dengan tonjolan yang dapat timbul di area tulang kemaluan,
lipatan paha, pusar, atau kantong buah zakar.
Tonjolan yang timbul di daerah tersebut kadang bisa hilang
timbul, tetapi bisa juga menetap, bahkan disertai rasa nyeri. Selain itu,
kondisi usus turun umumnya terjadi secara cepat, tetapi bisa juga muncul secara
perlahan, tergantung penyebabnya.
Berbagai Penyebab Usus Turun
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyebab utama
usus turun adalah kombinasi dari tekanan dalam perut dan melemahnya otot atau
jaringan di perut. Kondisi ini dapat dipicu oleh beberapa faktor, seperti:
Sering mengangkat barang yang sangat berat, melakukan
olahraga yang berat secara berlebihan, menderita batuk kronis, mengalami diare
atau sembelit kronis, mengejan berlebihan saat buang air besar, mengalami
cedera yang menyebabkan rusaknya jaringan penyangga usus dan mengalami kelainan
bawaan.
Selain kondisi di atas, beberapa faktor lain yang juga bisa
memicu usus turun adalah kehamilan, kebiasaan merokok, proses penuaan,
obesitas, dan gizi buruk.
Cara Mencegah Usus Turun
Usus turun pada bayi baru lahir yang disebabkan oleh
kelainan bawaan umumnya tidak bisa dicegah. Namun, pada orang dewasa, usus
turun bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti:
1. Menurunkan berat badan
Jika Anda memiliki kelebihan berat badan atau obesitas,
cobalah untuk mulai menurunkan berat badan. Kelebihan berat badan bisa
menyebabkan tekanan perut lebih besar dan meningkatkan risiko usus turun.
Untuk menurunkan berat badan, Anda bisa mencoba
berkonsultasi dengan dokter gizi sehingga Anda bisa menjalani diet dan olahraga
yang cocok dan sesuai dengan kondisi Anda.
2. Memperbanyak konsumsi makanan berserat
Mengejan saat buang air besar juga bisa menghasilkan tekanan
di dalam perut, sehingga risiko usus turun pun kian meningkat.
Guna meminimalkan risiko ini, Anda dianjurkan untuk
mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran
sehingga terhindar dari sembelit dan buang air besar menjadi lebih lancar.
3. Memenuhi asupan cairan tubuh dengan minum air putih
Sama halnya dengan mengonsumsi makanan berserat, minum air
putih juga bisa mencegah sembelit sehingga mengurangi risiko terkena usus
turun. Jadi, jangan lupa untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan
minum air putih, yaitu minimal 8 gelas atau 2 liter sehari.
4. Menghindari angkat benda berat
Hindari mengangkat benda atau beban yang terlalu berat. Jika
Anda harus mengangkat sesuatu yang berat, pastikan posisi tubuh Anda sudah
benar saat mengangkat beban tersebut, yaitu dengan menekut lutut dan menegakkan
punggung serta pinggang Anda.
5. Menghentikan kebiasaan merokok
Kebiasaan merokok bisa menyebabkan batuk kronis yang dapat
meningkatkan risiko terkena usus turun atau membuat hernia semakin memburuk.
Pengobatan usus turun disesuaikan dengan jenis, ukuran,
lokasi, dan gejala yang muncul. Namun, pada dasarnya, langkah utama untuk
menangani kondisi usus turun hanya dengan operasi hernia.
Operasi perlu dilakukan ketika usus turun telah menyebabkan
gejala berat atau menimbulkan komplikasi. Untuk kondisi usus turun yang tidak
bergejala dan ukurannya masih kecil, umumnya tidak membutuhkan operasi, tetapi
perkembangan gejala dan ukurannya perlu dipantau.
Jika Anda mengalami gejala usus turun atau memiliki faktor
yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kondisi tersebut, disarankan
untuk segera memeriksakan diri ke dokter agar dapat dilakukan penanganan yang
tepat. (Alodokter)
Editor: Sianturi