SALAM PAPUA (TIMIKA) – Antrean panjang akibat keterbatasan pasokan BBM kembali memicu ketegangan di Timika. Sejumlah warga memprotes kebijakan pengisian di SPBU Hasanuddin, Rabu (8/10/2025) sekitar pukul 16.34 WIT, setelah mengantre sejak pagi tanpa kejelasan.

Ketegangan bermula saat pengendara mobil yang telah mengantre sejak pagi diarahkan ke nozel khusus sepeda motor oleh petugas SPBU. Namun, ketika pasokan BBM akhirnya tiba dari Jobber Pertamina pada sore hari, petugas justru mengarahkan mereka kembali ke nozel khusus mobil.

“Kami antre dari pagi, diarahkan ke sini oleh petugas. Tapi setelah menunggu lama malah disuruh pindah. Ini tidak adil, layani kami dulu karena kami sudah antre lama,” ungkap salah satu pengendara mobil yang terlihat kesal.

Situasi memanas ketika beberapa pengendara lainnya ikut memprotes, hingga nyaris menimbulkan keributan di lokasi.

Beruntung, situasi dapat dikendalikan setelah Branch Manager (SBM) Pertamina Rayon II Papua Tengah, Junaedi Kala, turun langsung memberikan penjelasan kepada warga yang kesal.

“Mohon tenang, semua akan mendapatkan jatah. Kami mohon maaf atas situasi ini dan minta semua bersabar,” ucap Junaedi kala meredam situasi.

Berdasarkan pantauan SalamPapua.com, antrean mulai terurai pada pukul 17.00 WIT, dan jumlah kendaraan yang mengantre mulai berkurang.

Kondisi antrean BBM ini menjadi cerminan nyata dari dampak krisis distribusi BBM di wilayah Papua Tengah, yang belakangan ini semakin sering dikeluhkan masyarakat.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi