SALAM PAPUA (TIMIKA) – Lima sanggar suku Amungme dan Kamoro di Kabupaten Mimika mengikuti Pelatihan Kewirausahaan Komoditas Lokal Perempuan Papua bersama Kelompok Kerja (Pokja) Perempuan Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Tengah, Sabtu (25/10/2025), di Hotel Cenderawasih 66, Timika.

Anggota Pokja Perempuan MRP Provinsi Papua Tengah, Marsela Tomatipi, mengatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, tetapi merupakan investasi untuk menciptakan wirausaha perempuan Papua yang mandiri dan maju.

Ia menjelaskan, sesuai amanat undang-undang, MRP merupakan lembaga representasi kultural Orang Asli Papua (OAP) yang memiliki wewenang dalam melindungi hak-hak OAP, dengan berlandaskan pada penghormatan terhadap adat dan budaya, pemberdayaan perempuan, serta pemantapan kerukunan hidup beragama.

“Karena itu, MRP Papua Tengah gencar melakukan pembinaan dan pelatihan agar pengusaha perempuan Papua dapat bersaing dan mampu mengelola dana Otsus dengan baik,” ujar Marsela.

Menurutnya, pelatihan berbasis komoditas lokal ini juga dirangkaikan dengan pameran hasil kerajinan sanggar-sanggar lokal, khususnya dari para perajin suku Kamoro dan Amungme.

“Kami melibatkan beberapa sanggar milik perajin Kamoro-Amungme. Sebetulnya masih banyak sanggar yang kami undang, tetapi karena alasan tertentu belum bisa berpartisipasi,” katanya.

Marsela menambahkan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan perajin agar terus berkarya, sekaligus memberi kesempatan untuk memamerkan dan menjual produk mereka secara langsung.

“Melalui pelatihan ini, para peserta tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik dalam mengelola usaha, mulai dari pembuatan produk, manajemen keuangan, hingga pemasaran hasil karya,” jelasnya.

Ia berharap, pelatihan ini menjadi awal yang baik bagi mama-mama sanggar dan perempuan-perempuan hebat di Kabupaten Mimika untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman dalam melestarikan seni dan budaya.

“Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk belajar bersama, memperkuat jaringan, dan menjaga warisan budaya kita,” pesannya.

Sementara itu, Sekretaris Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Mimika, Victor Fonataba, menyampaikan bahwa Kadin mendukung penuh kegiatan ini dengan mendorong inovasi dan perubahan pola pikir para perajin lokal Papua.

“Kami berharap anak-anak muda bisa ikut terlibat untuk meningkatkan manajemen dan pemasaran produk seni dan budaya Papua agar bisa dikenal secara nasional bahkan internasional,” ujar Victor.

Marsela juga berharap adanya pendampingan berkelanjutan dari dinas-dinas terkait, khususnya yang mengelola dana Otsus, agar terus memperhatikan dan memberdayakan para perajin lokal Kamoro dan Amungme sehingga mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi