SALAM PAPUA (NABIRE) – Gubernur Papua Tengah, Meki Frits Nawipa, menegaskan pentingnya soliditas politik dan komitmen bersama seluruh elemen partai dalam memperkuat pembangunan di Tanah Papua Tengah.

Hal tersebut disampaikan dalam Konferensi Daerah (Konferda) PDI Perjuangan Provinsi Papua Tengah, yang digelar bersama PDI Perjuangan Papua Barat dan Papua Barat Daya di Aula KSK Bukit Meriam, Nabire, Rabu (5/11/2025).

Dalam sambutannya, Gubernur Meki Nawipa mengapresiasi terselenggaranya forum tersebut sebagai ruang konsolidasi strategis untuk memperkuat peran politik partai dalam pembangunan daerah. Ia menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya ditentukan oleh kekuasaan, tetapi juga oleh semangat kebersamaan, integritas, dan dedikasi politik yang berpihak pada rakyat.

“Kita sering terjebak dalam euforia jabatan. Menjadi gubernur, bupati, atau ketua partai bukan berarti kita hebat. Kita harus hadir bukan sebagai pengisi kursi, tetapi sebagai pelaku pembangunan. Negeri ini punya sistem, dan sistem itu menuntut kerja nyata,” ujar Gubernur Nawipa.

Ia juga menyoroti pentingnya persatuan orang Papua lintas partai dan wilayah, mengingat fragmentasi politik dapat menghambat kemajuan daerah.

“Kita ini minoritas. Kalau kita bersatu, rakyat bisa hidup dan sekolah dengan baik, ekonomi bisa bergerak. Tapi kalau kita berkelahi, tidak ada ruang untuk memperbaiki negeri ini,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Nawipa memaparkan sejumlah capaian dan arah kebijakan Pemerintah Provinsi Papua Tengah. Tahun 2025 disebut sebagai periode konsolidasi pelayanan dasar, dengan prioritas pada sektor pendidikan dan kesehatan.

Di bidang pendidikan, pemerintah meluncurkan program Sekolah Sepanjang Hari (SSH) sebagai pengganti program MPG sebelumnya. Sebanyak delapan sekolah akan mulai beroperasi di berbagai wilayah Papua Tengah pada tahun 2025.

Sementara di bidang kesehatan, Pemprov Papua Tengah akan mengaktifkan kembali sejumlah puskesmas di wilayah Mulia, Sinak, Ilaga, Sugapa, Deiyai, Dogiyai, dan Nabire mulai tahun 2026.

“Kami sedang siapkan langkah besar tahun depan. Papua Tengah harus berdiri di atas kaki sendiri dengan pelayanan yang nyata bagi masyarakat,” ungkapnya.

Gubernur juga menegaskan agar pejabat pemerintah, termasuk pejabat sementara (Pj), menjalankan tugas secara proporsional dan berorientasi pada pelayanan publik.

 “Pegawai negeri harus sadar, jabatan adalah amanah. Jangan gunakan kewenangan untuk kepentingan pribadi. Kita bekerja bukan untuk menghabiskan anggaran, tetapi untuk investasi masa depan rakyat dan negeri ini,” tandasnya.

Menutup sambutannya, Gubernur Nawipa mengajak seluruh kader PDI Perjuangan dan masyarakat Papua Tengah membangun daerah dengan solidaritas, komitmen, dan kejujuran

“Kita tidak boleh kehilangan integritas dan kejujuran. Itulah akar kehancuran bangsa. Mari orang Papua berdiri bersama, membangun negeri ini dengan kekuatan sendiri. Apa yang Tuhan dan rakyat percayakan, kita kembalikan untuk kemuliaan rakyat,” ucapnya.

Melalui momentum Konferda ini, PDI Perjuangan diharapkan menjadi motor penggerak konsolidasi politik di Tanah Papua Tengah, serta memperkuat kerja sama dengan pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat.

Penulis: Elias Douw

Editor: Sianturi