SALAM PAPUA (TIMIKA) – Ketua Umum Asosiasi Media Siber
Indonesia (AMSI), Wahyu Dhyatmika, resmi melantik Badan Pengurus AMSI Wilayah
Tanah Papua periode 2024–2028, pada acara yang berlangsung di Ballroom Hotel
Horison Ultima, Kamis (27/11/2025).
Pelantikan tersebut dirangkaikan dengan seminar media
digital yang diikuti perwakilan perusahaan media di Timika, wartawan,
mahasiswa, serta sejumlah organisasi lainnya.
Dalam sambutannya, Wahyu menjelaskan bahwa konferensi daerah
telah digelar tahun sebelumnya, dan pelantikan pengurus AMSI Tanah Papua baru
dapat dilaksanakan tahun ini berdasarkan kesepakatan bersama.
Ia menekankan bahwa rangkaian kegiatan hari itu bukan hanya
seminar mengenai pemberitaan, melainkan juga pembahasan tentang proses
pendirian perusahaan media. Untuk itu, AMSI menghadirkan narasumber dari Dewan
Pers agar peserta mendapatkan pemahaman komprehensif di tengah persaingan
dengan teknologi artificial intelligence (AI).
“Berita bukan hanya tentang wartawan dan medianya. Banyak
komponen dan pihak yang harus terlibat. Karena itu, kami menghadirkan
narasumber dari Dewan Pers untuk membahas bagaimana sebuah perusahaan media
berdiri dan bertahan di era persaingan dengan program AI,” ujarnya.
Wahyu menambahkan bahwa AMSI Tanah Papua mencakup wilayah
dari Sorong hingga Merauke. Karena itu, ia menegaskan tiga prinsip utama yang
harus terus dijaga: komunikasi, soliditas, dan saling percaya.
“Tiga prinsip ini harus dijaga agar AMSI Tanah Papua terus
berkembang dan berkontribusi membangun Tanah Papua dengan informasi yang
benar,” harapnya.
Sementara itu, Bupati Mimika dalam sambutan yang dibacakan
Plt Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Mimika, Frans Kambu,
S.Sos., M.Tr.IP, berharap kehadiran AMSI Tanah Papua menjadi wadah profesional
bagi perusahaan media daring dalam memperkuat standar jurnalisme berkualitas,
melawan disinformasi dan hoaks, meningkatkan literasi digital, serta membangun
ekosistem media yang sehat dan independen.
Ia menekankan bahwa media merupakan mitra strategis dalam
transparansi, edukasi publik, dan penguatan demokrasi. Karena itu, kolaborasi
konstruktif dengan pemerintah daerah sangat diperlukan tanpa mengurangi
independensi pers.
“Kami mengajak seluruh insan media untuk terus mengedepankan
etika jurnalistik, keberimbangan informasi, dan semangat membangun. Dengan
begitu, pemberitaan tidak hanya informatif, tetapi juga memberikan dampak
positif bagi stabilitas, persatuan, dan kesejahteraan masyarakat di Tanah
Papua,” pungkasnya.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi


