SALAM PAPUA (TIMIKA) – Konflik tapal batas yang kembali terjadi di Kampung Wakia, Distrik Mimika Barat Tengah, menyebabkan pembangunan 15 unit rumah layak huni bagi warga setempat terhambat. Hal ini disampaikan Plt. Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Mimika, Abriyanti Nuhuyanan, Rabu (26/11/2025).

Abriyanti menjelaskan bahwa pembangunan rumah tersebut semestinya sudah mulai berjalan. Namun karena situasi keamanan tidak kondusif, kontraktor memilih kembali ke Timika karena merasa terancam.

“Kelima belas rumah itu dibangun untuk menggantikan rumah warga yang dibakar saat konflik tahun lalu. Tetapi karena konflik kembali terjadi, kontraktornya memilih pulang. Intinya, persoalan tapal batas ini menghambat pembangunan rumah untuk warga kita di Wakia,” terangnya.

Pembangunan 15 unit rumah tersebut bersumber dari PPBD 2025 yang dialokasikan untuk korban bencana.

Selain di Wakia, total rumah layak huni yang dibangun tahun ini mencapai 208 unit, baik yang bersumber dari APBD maupun dana Otonomi Khusus. Dari jumlah itu, masih terdapat sekitar 10 persen yang belum diserahterimakan kepada warga penerima manfaat.

“Sebanyak 201 unit bersumber dari APBD induk dan 7 unit dari APBD. Pembangunannya tersebar di hampir semua distrik, kecuali Mimika Barat dan Mimika Tengah karena sudah dibangun sebelumnya,” jelasnya.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi