SALAM PAPUA (TIMIKA) – Anak Amungme dan Kamoro yang
tergabung dalam Aliansi Pemuda Amungsa (APA) kembali melakukan aksi pemalangan
di pintu masuk kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BKPSDM) Kabupaten Mimika, di Jalan Poros SP5, Selasa (11/11/2025).
Ketua APA, Elois Kemong mengatakan aksi ini merupakan bentuk
kekecewaan karena Pemerintah Kabupaten Mimika belum memberikan kejelasan
terkait permintaan kuota khusus CPNS bagi anak Amungme dan Kamoro sesuai amanat
Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus).
“Pemalangan kali ini dilakukan dengan prosesi adat Kamoro
sebagai simbol bahwa kami sudah lama bersabar. Pemerintah tidak pernah
merespons surat dan upaya kami untuk berdialog,” ujar Elois kepada
Salampapua.com.
Ia menegaskan, aksi tersebut dilakukan secara damai dan
tanpa unsur kriminalitas maupun perusakan fasilitas umum. Menurutnya, Pemkab
Mimika harus hadir dan membuka ruang komunikasi dengan masyarakat adat, karena
persoalan ini menyangkut hak dasar orang asli Papua (OAP).
“Sebagai anak daerah, kami hanya menuntut hak sesuai
ketentuan Otsus. Kalau pemerintah masih diam, maka kantor BKPSDM akan tetap
kami palang dan tidak boleh beroperasi,” tegasnya.
Elois menambahkan, Pemkab Mimika seharusnya jemput bola
untuk memperjuangkan kuota formasi khusus bagi anak Amungme dan Kamoro. Ia juga
menyayangkan sikap pimpinan BKPSDM yang tidak menunjukkan itikad baik saat aksi
berlangsung.
“Sampai sore tidak ada satu pun kepala bidang atau staf yang
datang menemui kami. Padahal kami ingin bicara baik-baik,” ujarnya.
Aksi pemalangan ini dilakukan menggunakan prosesi adat
Kamoro, sebagai tanda tuntutan masyarakat agar pemerintah lebih menghormati
hak-hak masyarakat adat dalam rekrutmen ASN di Mimika.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi

