SALAM PAPUA (TIMIKA)- Penyakit kulit pada anak dapat
disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari reaksi alergi hingga paparan zat
tertentu. Dengan mengetahui berbagai penyebabnya, langkah penanganan sekaligus
pencegahan yang tepat dapat Anda lakukan agar keluhan yang dialami anak cepat
teratasi.
Anak-anak, terutama bayi dan balita, lebih rentan mengalami
penyakit kulit karena daya tahan tubuhnya belum berkembang dengan sempurna.
Penyakit kulit pada anak ada yang bersifat ringan dan dapat sembuh dengan
sendirinya, tetapi ada pula yang bersifat serius dan membutuhkan penanganan
langsung oleh dokter.
Beragam Penyakit Kulit pada Anak
Penyakit kulit pada anak umumnya tidak jauh berbeda dengan
penyakit kulit pada orang dewasa. Meski demikian, ada beberapa penyakit kulit
yang lebih umum dialami oleh anak-anak, di antaranya:
1. Ruam popok (diaper dermatitis)
Ruam popok adalah peradangan kulit, terutama di bagian
bokong dan lipatan paha, akibat penggunaan popok yang terlalu lama. Namun, ruam
juga dapat muncul akibat bahan popok yang tidak cocok dengan kulit bayi.
Ruam popok merupakan salah satu bentuk dermatitis kontak
iritan. Meski demikian, gangguan kulit ini biasanya terbatas pada lokasi yang
ditutupi popok saja, sehingga penanganan dapat difokuskan pada daerah tersebut.
2. Kerak kepala bayi (cradle cap)
Jenis penyakit kulit pada anak ini biasanya terjadi pada
bayi yang baru lahir hingga berusia 3 tahun. Kondisi ini ditandai dengan adanya
sisik putih atau kuning yang tebal di permukaan kulit kepala bayi. Istilah
medis dari kondisi ini adalah cradle cap atau dermatitis seboroik.
Walaupun jarang terjadi, kerak atau kulit bersisik juga
dapat muncul di beberapa bagian tubuh lain, seperti alis, kelopak mata,
telinga, lipatan hidung, belakang leher, atau ketiak.
Dalam beberapa kasus, penyakit ini bisa menyebabkan kulit
berkerak dan mengeluarkan cairan kekuningan. Meski demikian, penyakit ini
biasanya akan hilang dengan sendirinya. Bila terus muncul dalam jangka waktu
yang lama, disarankan segera kunjungi dokter untuk mendapatkan perawatan yang
sesuai.
3. Eksim
Eksim atau dermatitis atopik merupakan penyakit kulit pada
anak yang ditandai dengan kulit kemerahan dan terasa gatal. Penyakit kulit ini
umumnya bersifat kronis, tetapi dapat mereda dengan sendirinya. Pada sebagian
anak, eksim terkadang disertai dengan asma.
Bila Si Kecil mengalami eksim, ada beberapa hal yang dapat
Anda lakukan untuk meredakan gejalanya:
Mandikan Si Kecil dengan air hangat dan gunakan sabun khusus
bayi berbahan lembut. Gunakan pelembap, seperti petroleum jelly. Hindari Si
Kecil dari faktor pemicu eksim, misal makanan atau produk perawatan kulit
tertentu. Pastikan Si Kecil tidak menggaruk area kulit yang gatal agar tidak
menimbulkan luka atau infeksi. Jika tindakan di atas belum mampu meredakan
eksim pada anak, dokter mungkin akan meresepkan krim atau salep untuk meredakan
gatal yang dialami anak.
4. Campak
Campak merupakan jenis penyakit kulit pada anak yang
disebabkan oleh virus. Pada kasus yang jarang terjadi, penyakit campak dapat
mengakibatkan komplikasi serius pada anak-anak, seperti pneumonia.
Sebagai langkah pencegahan, pastikan Si Kecil telah
menjalani vaksinasi campak. Pemberian vaksin campak pada anak-anak dapat
meminimalkan risiko terkena penyakit ini.
5. Kutil
Kutil merupakan pertumbuhan kulit yang disebabkan oleh virus
HPV (human papillomavirus). Ada lebih dari 150 jenis virus HPV, tetapi hanya
sebagian yang menyebabkan tumbuhnya kutil pada kulit.
Penyakit ini dapat menular melalui kontak fisik langsung
pada kulit. Kutil pada anak dapat muncul pada muncul di jari, telapak tangan,
telapak kaki, lutut, atau siku.
6. Cacar air
Cacar air adalah jenis penyakit kulit yang umum menimpa
anak-anak, tetapi bisa juga terjadi pada orang dewasa. Penyakit ini disebabkan
oleh infeksi virus Varicella zoster.
Gejala cacar air biasanya berupa demam panas disertai muncul
ruam di kulit. Ruam itu sendiri muncul dalam bentuk lepuhan, bintik-bintik, dan
koreng.
Cacar air biasanya berlangsung selama seminggu dan bisa
menular ke anak lain dalam waktu cepat. Namun, kini ada program vaksinasi yang
sudah dilakukan secara luas, sehingga penyakit kulit ini semakin jarang
diderita oleh anak-anak.
7. Impetigo
Impetigo merupakan jenis penyakit kulit pada anak yang
disebabkan oleh infeksi bakteri dan bisa disembuhkan dengan pemberian
antibiotik. Penyakit ini umumnya menyerang daerah sekitar mulut dan hidung,
tetapi bukan berarti tidak dapat muncul di bagian tubuh lain.
Ciri utama impetigo adalah muncul ruam yang mengeluarkan
cairan kekuningan (nanah). Cairan ini kemudian bisa berubah menjadi kerak
berwarna kekuningan. Jika digaruk, penyakit ini bisa menyebar dan menjadi
semakin parah.
8. Biang keringat
Penyakit kulit lainnya yang sering menyerang anak-anak
adalah biang keringat. Kondisi ini disebabkan oleh penyumbatan pada pori-pori
kulit sehingga keringat tidak dapat keluar.
Biang keringat akan menyebabkan munculnya bintik-bintik
seperti jerawat yang memenuhi bagian leher dan kepala. Biasanya, biang keringat
akan hilang dengan sendirinya. Sebagai langkah pencegahan, pastikan anak
mengenakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat agar biang keringat tidak
bertambah parah.
9. Pityriasis alba
Belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya penyakit
pityriasis alba ini. Namun, ada dugaan munculnya pityriasis alba berhubungan
dengan kondisi kulit lain seperti dermatitis atopik
Pityriasis alba umumnya ditandai dengan munculnya bercak
kulit merah muda yang muncul di sekitar wajah, leher, lengan, bahu, atau perut.
Bercak tersebut juga dapat menimbulkan rasa gatal atau bersisik pada kulit.
Bercak kulit akibat pityriasis alba biasanya dapat hilang
dengan sendirinya. Namun, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan,
seperti membatasi aktivitas Si Kecil di luar rumah, mengoleskan sunscreen atau
tabir surya pada kulit Si Kecil, dan sering mengganti pakaian Si Kecil jika
cuaca sedang panas.
Jangan panik bila buah hati Anda mengalami salah satu dari
jenis penyakit kulit pada anak di atas. Jika bingung atau ragu dalam
menghadapinya, periksakan Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang
sesuai. (Alodokter)
Editor: Sianturi

