SALAM PAPUA (TIMIKA) – Warga Mimika sempat dihebohkan dengan
beredarnya video dan foto yang memperlihatkan seorang remaja laki-laki
ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan di tengah Jalan Jan Magal,
Blok 6 SP12, Senin (8/12/2025) malam.
Remaja tersebut diketahui berstatus sebagai pelajar. Pasca
penemuan jenazah, beredar pula video pernyataan sikap dari pihak keluarga yang
diliputi emosi hingga melakukan aksi pemalangan jalan di sejumlah titik akses
menuju wilayah Iwaka. Dalam video itu, pihak keluarga menduga korban tewas
akibat dibunuh oleh orang tak dikenal (OTK).
Namun, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP)
yang dilakukan kepolisian, korban yang kemudian diketahui bernama Mison Tabuni
dipastikan meninggal dunia akibat kecelakaan, bukan tindak pembunuhan.
“Itu murni kecelakaan, bukan pembunuhan. Sudah ada
klarifikasi dari pihak keluarga korban,” tegas Kapolres Mimika, AKBP
Billyandha, Selasa (9/12/2025).
Usai mendapat penjelasan dari aparat kepolisian, pihak
keluarga akhirnya menyampaikan klarifikasi melalui rekaman video serta
menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas aksi yang sempat menimbulkan
keresahan.
Tokoh pemuda yang mewakili keluarga korban, Pertius Wenda,
menjelaskan bahwa aksi pemalangan jalan dilakukan semata-mata karena kepanikan
dan emosi. Menurutnya, maraknya kasus begal dan pembunuhan misterius di Timika
belakangan ini membuat pihak keluarga berasumsi korban meninggal akibat tindak
kekerasan.
“Setelah kami mendapat penjelasan dari pihak kepolisian,
kami memahami bahwa korban meninggal dunia akibat kecelakaan,” ungkapnya.
Atas nama keluarga, Pertius Wenda juga menyampaikan
permohonan maaf kepada Kapolres Mimika, Dandim, Bupati, serta seluruh
masyarakat Mimika.
“Saya selaku tokoh pemuda mewakili keluarga menyampaikan
permohonan maaf kepada Kapolres, Dandim, Bupati dan seluruh masyarakat Mimika,
karena pernyataan kami sebelumnya telah menimbulkan keresahan. Ternyata
keponakan kami meninggal bukan karena dibunuh, melainkan akibat kecelakaan,”
ujarnya, didampingi sejumlah anggota keluarga korban.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi


