SALAM PAPUA (NABIRE) – Memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia 2025, Dewan Adat Wilayah Meepago menyuarakan keprihatinan mendalam atas kondisi masyarakat adat yang kini menghadapi berbagai persoalan serius, mulai dari konflik bersenjata, konflik sumber daya alam, sengketa tapal batas, peningkatan drastis kasus HIV/AIDS, hingga angka kematian yang terus bertambah.

“Situasi ini menjadi tanggung jawab bersama agar masyarakat adat yang secara kuantitas makin berkurang dapat diselamatkan,” tegas Ketua Dewan Adat Wilayah Meepago, Oktovianus Pekei, dalam keterangan tertulis yang diterima salampapua.com, Rabu (10/12/2025) malam.

Ia menekankan pentingnya peran pemerintah di semua tingkatan, baik Pemerintah Provinsi Papua Tengah maupun pemerintah kabupaten, untuk memastikan jaminan keamanan, kesehatan, ekonomi, dan pendidikan bagi masyarakat yang tengah mengungsi di berbagai wilayah.

“Aparat keamanan harus mengedepankan pendekatan persuasif di daerah-daerah konflik bersenjata agar tidak memunculkan korban dari warga sipil yang tidak terlibat,” tegasnya.

Pekei juga mengingatkan masyarakat adat agar tetap waspada dan melindungi diri dari berbagai ancaman yang terus meningkat.

“Negara diharapkan mengambil langkah yang lebih progresif, bukan justru memperpanjang konflik, tetapi mendorong penyelesaian yang mengakhiri kekerasan,” ujarnya menambahkan.

Menurutnya, pendekatan keamanan semata tidak mampu menyelesaikan akar persoalan, bahkan berpotensi memperburuk situasi dan mengancam keselamatan masyarakat adat.

Penulis: Elias Douw

Editor: Sianturi