SALAM PAPUA (TIMIKA) – Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, menggelar Archery Competition Bupati Cup 2025 yang berlangsung pada 19–21 Desember 2025. Kejuaraan ini dipusatkan di Lapangan Yu Amako, Nawaripi.

Archery Competition Bupati Cup 2025 secara resmi dibuka oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Mimika, Inosensius Yoga Pribadi, Jumat (19/12/2025).

Dalam sambutan Bupati Mimika yang dibacakan oleh Inosensius Yoga Pribadi disampaikan bahwa kejuaraan ini diharapkan menjadi ajang penjaringan atlet panahan berbakat. Kompetisi tersebut dinilai strategis untuk menemukan potensi-potensi baru yang mampu mengharumkan nama Mimika di tingkat provinsi, nasional, hingga internasional.

Selain itu, para atlet diharapkan dapat menjadikan momentum ini sebagai sarana untuk menguji kemampuan, mengukur diri, serta meningkatkan prestasi dengan menjunjung tinggi nilai sportivitas.

“Kepada panitia, saya titipkan pesan agar kompetisi ini dilaksanakan secara tertib, adil, dan profesional. Kepada seluruh peserta, selamat bertanding dan tunjukkan kemampuan terbaik kalian,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Perpani Kabupaten Mimika, dr. Enny Kenangalem, mengungkapkan bahwa hingga saat ini Perpani Mimika belum memiliki venue panahan permanen. Oleh karena itu, pelaksanaan kejuaraan ini diharapkan dapat membangkitkan kembali geliat olahraga panahan di Mimika.

“Kami sangat berharap adanya dukungan dari Pemerintah Kabupaten Mimika agar Perpani Mimika dapat memiliki arena panahan sendiri. Panahan bukan sekadar olahraga, tetapi juga bagian dari identitas orang Papua yang secara filosofis telah melekat sejak lama,” ucapnya.

Ia menambahkan, kejuaraan panahan tingkat Bupati terakhir kali digelar pada tahun 2019, dan baru kembali dilaksanakan pada Bupati Cup 2025 ini dengan jumlah peserta sebanyak 91 atlet.

“Harapan kami, panahan Mimika ke depan semakin maju dan menjadi salah satu cabang olahraga unggulan yang mampu membawa nama Mimika di kancah nasional,” tutup dr. Enny.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi