SALAM PAPUA (TIMIKA) - Kepala Badan Strategi
Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto
Huntoyungo membeberkan data Indeks Inovasi Daerah (IID) 2023 khususnya
Kabupaten Mimika yang memperoleh skor 2,1 yang artinya Kurang Inovatif.
“Jadi yang kita nilai itu unsur satuan Pemerintah Daerahnya,
sementara jenis inovasi daerahnya dianggap tidak dapat dinilai inovasinya
(disclaimer),” ujarnya saat ditemui di Hotel Horison Diana, Jumat (10/11/2023).
Menurutnya, inovasi yang dilaporkan itu tanpa adanya
unsur-unsur yang ditentukan, seperti penjelasan tentang inovasi, manfaat
inovasi, untuk siapa inovasi tersebut, kondisi awal dan setelah inovasi pun
belum terdeskripsi dengan benar pada laporan inovasi daerah Kabupaten Mimika
tahun 2023 tersebut.
“Laporannya itu belum jelas, yang kami harapkan inovasi
tersebut bisa lebih utuh, misalnya satu inovasi OPD bisa saling mendukung
dengan inovasi OPD lainnya, sehingga inovasi ini bisa berjalan bersama-sama,”
ungkapnya.
Namun kata Yusharto, Kabupaten Mimika telah memberikan
laporan inovasi terbarunya dan akan dinilai di tahun 2024.
“Jadi tadi saya terima laporan di antaranya dari Badan
Penanggulangan Bencana Daerah untuk penanganan banjir, dengan inovasi yang akan
memberikan early warning untuk tidak terjadi banjir, kemudian tadi ada dari
Dinas Perpustakaan, ada dari Kesbangpol juga, inovasi pencatatan secara online.
Jadi masyarakat bisa mendaftarkan Ormasnya secara online,” ucapnya.
Lanjutnya, BSKDN Kemendagri berkomitmen akan berupaya
memberikan pendampingan secara terus menerus dan mengamati proses perkembangan
penciptaan inovasi daerah Kabupaten Mimika.
“Kami berharap inovasi di Kabupaten Mimika bisa terus
berkembang sehingga inovasi bisa dirasakan masyarakat, karena invosi yang baik
bisa sangat dirasakan masyarakat apabila daerah mendapatkan nilai inovasi yang
inovatif maka daerah juga akan mendapatkan anggaran insentif daerah,” tutupnya.
Penulis: Evita
Editor: Jimmy