SALAM PAPUA (TIMIKA) - Kepala Dinas Kesehatan
(Kadinkes) Kabupaten Mimika, Reynold Rizal Ubra mengungkapkan bahwa pihaknya sedang
menangani satu kasus Polio tipe 1 di Timika.
“Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus
Polio tipe 1 atau lumpuh layu dan ini kita temui pada anak umur 11 tahun. Virus
polio ini biasanya ditemukan pada anak umur 15 tahun ke bawah,” ujarnya kepada
salampapua.com, Rabu (7/2/2024).
Ia menjelaskan, kasus ini diduga terjadi saat pasien demam
di tanggal 20 Desember 2023, namun keluarga baru membawa pasien pada 14 Januari
2024 ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM).
“(Kasus tersebut) dilaporkan ke Dinkes pada 15 Januari 2024,
kemudian dilakukan pemeriksaan sampel feses pasien pada 16 Januari 2024 dan
langsung sampel dikirim ke Surabaya. Hasilnya baru keluar kemarin dan positif
polio tipe 1. Kami tadi sudah mengambil sampel feses 30 orang yang dekat dan
berkontak langsung dengan pasien, karena polio ini diakibatkan dari virus dan
ditularkan dari feses manusia,” ungkapnya.
Rey menambahkan, Dinkes Mimika sedang mewaspadai kasus ini
menjadi outbreak atau Kasus Luar Biasa (KLB), sebab penularan virus tersebut bisa
saja terjadi melalui air sungai yang tercemar oleh virus dan digunakan
masyarakat mandi.
“Kita akan mengambil langkah-langkah sebelum terjadinya KLB.
Kami akan melaporkan ke Bupati, agar diterbitkan imbauan terkait antisipasi penyakit
polio pada anak-anak, dimana apabila mendapatkan tanda-tanda demam tidak wajar agar
segera dilarikan ke Fasilitas Kesehatan (Faskes). Kemudian kami akan melakukan
vaksin polio kepada anak-anak. Kami juga berharap agar masyarakat tidak membuang
air di sembarangan tempat,” ujarnya.
Ia berpesan kepada semua orang tua di Mimika agar setiap
anaknya diberikan imunisasi lengkap, karena pada setiap lingkungan terdapat
banyak bibit penyakit. Dengan imunisasi yang lengkap tersebut dapat menjaga dan
meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada anak.
“Saya harap anak-anak di Mimika mendapatkan imunisasi
lengkap, karena pada kasus yang kami temukan ini, pasien tidak mendapatkan sama
sekali suntikan imunisasi,” tutupnya.
Penulis: Evita
Editor: Jimmy