SALAM PAPUA (TIMIKA) - Kepala Kelurahan Kamoro Jaya Distrik Wania, Kabupaten Mimika, Musdalifah mengatakan pihaknya membentuk satgas Agen Pemulihan Intervensi Berbasis Masyarakat (AP IBM) untuk menangani anak-anak pecandu penghisap lem aibon (atau sering disebut anak-anak aibon).

“Karena masih banyak anak-anak di Kamoro Jaya yang menjadi pencandu aibon masyarakat berinisiatif membentuk AP IBM,” ujarnya saat ditemui salampapua.com, Senin (25/3/2024).

Ia menjelaskan bahwa AP IBM ini dibentuk yang di dalamnya terdapat unsur tokoh masyarakat, pihak Puskesmas setempat, pihak kepolisian dari Polsek Mimika Baru dan perwakilan masyarakat.

“Kami membentuk AP IBM ini kerja dengan hati, tidak ada pembayaran dari pihak manapun, hanya kita dibantu dari BNN Pusat yang memberikan bantuan makan untuk anak-anak ini. Kita juga sedih dengan adanya anak-anak pecandu lem aibon ini,” jelasnya.

Bahkan yang dirinya sesali, hampir semua anak-anak pecandu lem aibon tersebut merupakan Anak Asli Papua dan semuanya tidak sekolah.

“Yang saya sayangkan pecandu ini hampir semua anak-anak Papua, bagaimana kita mau membangun kalau anak-anak muda kita saja sudah menjadi pecandu,“ ungkapnya.

Dia berharap dengan adanya AP IBM ini dapat menurunkan angka anak-anak pecandu di wilayah kerjanya, sehingga anak-anak tersebut bisa pulih dan dapat melanjutkan sekolah.

“Kita lakukan ini dari tahun 2023 dan sudah ada anak-anak yang meninggalkan lem itu serta sudah kembali bersekolah, bahkan masyarakat tidak meninggalkan anak tersebut meskipun anak tersebut sudah sembuh, namun kita masih tetap melakukan pendampingan-pendampingan,” tuturnya.

Sementara Ketua AP IBM, Johana Arwam mengatakan bahwa AP IBM juga masuk di dalam program lanjutan dari BNN RI yaitu program Kelurahan Bersinar.

“Aktivitas mengunakan lem masih marak dilakukan anak-anak, sedapat mungkin kami berupaya menekan penggunaan lem aibon di Kamoro Jaya. Untuk itu tahun ini kami mengupayakan membuka taman baca sehingga anak-anak bisa fokus pada kegiatan-kegiatan lain,” ujarnya.

Johanna menambahkan, pihaknya juga mendata ulang anak-anak yang putus sekolah untuk dapat didorong ke Dinas terkait untuk disekolahkan kembali. Selain itu, AP IBM juga melakukan gerakan pemberdayaan ekonomi kepada keluarga yang anaknya pecandu.

“Kami juga memanfaatkan pekarangan rumah keluarga mereka, sebab kebanyakan anak-anak ini berasal dari keluarga yang ekonominya lemah,” tutupnya.

Penulis: Evita

Editor: Jimmy