SALAM PAPUA (TIMIKA) - Salah satu konsumen di Pasar Sentral Timika, Kabupaten Mimika, Yuliana Magai mengungkapkan bahwa setiap tahun saat perayaan hari Raya Paskah, dirinya selalu menyajikan makanan dari daging babi sebagai salah satu menu utama, namun tahun ini dirinya tidak menyajikan hal tersebut karena takut adanya virus African Swine Fever (ASF).

“Kali ini saya tidak beli daging babi dulu karena belum ada imbauan dari Pemerintah bahwa ASF di Timika telah hilang,” ujarnya.

Meskipun kali ini harga daging babi telah turun, namun dirinya tetap tidak berani membeli daging tersebut, sebab kata Yuliana saat proses pemotongan dirinya tidak melihat apakah babi benar-benar sehat atau tidak.

“Saya memang juga tahu babi yang terserang virus ASF tidak apa-apa jika dikonsumsi, namun namanya juga virus ya kami sekeluarga takut. Kita tidak tahu yang dipotong ini babi sehat atau tidak, karena yang saya baca kita tidak bisa bedakan babi sehat atau tidak saat sudah dipotong,” ungkapnya.

Sama halnya dengan Yuliana, Wahyuni yang juga membeli bahan makanan untuk persiapan Ibadah Paskah di Pasar Sentral mengungkapkan bahwa dirinya enggan membeli daging babi di Pasar karena tidak ada jaminan babi itu sehat, meskipun sudah ada surat dari dokter.

“Saya beli daging babi tadi di peternak babi yang tadi kami lihat langsung proses pemotongannya, babinya sehat karena kalau babi yang terserang virus ASF kita bisa lihat cirinya. Jadi tadi sebelum dipotong pembeli datang dulu ke peternak di SP1, kami sudah pesan sebelumnya jadi kami lihat proses pemotongannya,” ujar Wahyuni.

Menurut dia, harus ada imbauan langsung dari pemerintah bahwa virus itu benar-benar sudah tidak ada, namun yang ditemui di lapangan masih banyak babi yang mati karena virus ASF.

“Ya kalau beritanya masih banyak yang mati bagaimana masyarakat mau percaya,” tuturnya.

Dari pantauan salampapua.com, penjagal daging babi di Pasar Sentral Timika terlihat sangat sepi dari pengunjung, bahkan ada penjagal sampai tertidur saat menjaga jualannya.

Penulis: Evita

Editor: Jimmy