SALAM PAPUA (TIMIKA) - Manajemen Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Timika yang belakangan dinilai karut marut kini mulai dibenahi.

Untuk membenahi kondisi ini, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM menurunkan tim normalisasi dan pergantian sementara beberapa pimpinan  Lapas yang beralamat di SP5 Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, tersebut.

Plt Kalapas Timika Kelas II B Timika, Jimreves Muloke melalui Plt Kasie Bimbingan Napi, Anak Didik dan Kegiatan Kerja (Binadikgiatja), Yopie Febri Romhadi menjelaskan bahwa selama beberapa hari ini pihaknya mulai melakukan pembenahan internal. Hal ini dikarenakan selama ini,  banyak kegiatan yang  tidak berjalan, baik pembinaan terhadap pegawai, administratif maupun  kedisiplinan. Demikian juga hal dengan pembinaan terhadap 291 warga binaan (WB).

"Intinya kami benahi secara internal , baik manajerial, SDM, dan kedisiplinan. Selama ini itu semua tidak dilakukan dengan baik, tapi mulai saat ini begitu kami datang diaktifkan kembali apel pagi. Begitu juga terkait warga binaan, yang selama ini tidak ikuti pembinaan jasmani, rohani dan keterampilan kita rangkul lagi supaya mereka aktif," katanya, Kamis (6/6/2024).

Bukan hanya  pembenahan internal, juga dilakukan koordinasi bersama organisasi perangkat Daerah (OPD) terkait pada lingkup Pemkab Mimika. Koordinasi dilakukan bisa diundang dalam kegiatan pembinaan warga binaan Lapas Timika serta memberi pelatihan.

"Kami sudah bertemu dengan kepala DLH dan kami diberikan bantuan satu unit kendaraan pengangkut sampah. Selanjutnya  memberikan pelatihan pengolahan sampah menjadi kompos. Kedepannya akan berkoordinasi bersama Dinas Ketenagakerjaan  untuk memberi pelatihan bagi semua WB yang terdiri dari beberapa item, yaitu budidaya ikan lele, pengelasan, pengolahan kompos dan perkebunan. Khusus untuk WB perempuan, akan diberi pelatihan salon kecantikan dan pembuatan kue.

"Kami akan memberi pelatihan dalam bulan ini dan sudah dibicarakan bersama Disnaker, tinggal saat ini kami siapkan para peserta. Pelatihan itu kami lakukan sambil menunggu pimpinan defenitif yang nantinya ditentukan dari pusat," jelasnya.

Upaya normalisasi dan pembenahan ini sekaligus guna memulihkan kembali citra buruk pengelolaan Lapas Timika, yang disebabkan adanya aksi kekerasan terhadap WB dan isu negatif lainnya.

Selanjutnya diharapkan adanya kontribusi dari berbaik pihak, baik pemerintah, komunitas, paguyuban ataupun pihak swasta lainnya agar ikut membina WB secara bersama.

"Kita harapkan supaya keluar dari Lapas, seluruh WB bisa menjadi orang yang baik," tutupnya.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi