SALAM PAPUA (TIMIKA) - Belum lama ini masyarakat adat
Kampung Tipuka dan Ayuka, Distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Provinsi
Papua Tengah menggelar musyawarah adat (Musdat), dilanjutkan dengan pelantikan
badan pengurus masa bakti 2024-2028 yang dilaksanakan, Sabtu (29/6/2024) di
balai Kampung Tipuka.
Salah seorang anak muda yang bersama tokoh-tokoh menggagas
berdirinya lembaga, yang dinamakan Lembaga Ulayat Masyarakat Tipuka-Ayuka (LMA
Aika) ini adalah Wilson Michel Akoha.
Secara eksklusif kepada Salampapua.com menuturkan, LMA Aika
merupakan sebuah entitas yang memiliki peran penting dalam masyarakat adat,
guna membantu mereka (masyarakat adat) yang membutuhkan. Melalui berbagai
program dalam berbagai kegiatan, LMA Aika berupaya memberikan dukungan dan
solusi bagi mereka yang menghadapi berbagai tantangan sosial, dalam segala lini
di era modern yang sangat cepat pada saat ini.
Membentuk LMA Aika tentunya juga disusun standar Opera
prosedur (SOP), yang tentunya bertujuan memberikan arahan yang jelas dan
komperhensif bagi para pengelola lembaga, pengurus, dan staf sehingga dapat
menjalankan aktivitas LMA Aika dengan efisien, transparan, dan berorientasi
pada visi misi organisasi.
"Dengan SOP ini, tentunya kita temukan uraian yang
mendalam mengenai visi, misi dan tujuan LMA Aika, struktur organisasi yang
efektif, prosedur penerima manfaat, pelaksanaan program, manajemen keuangan
yang terpercaya, pengelolaan SDM, komunikasi efektif, serta manajemen
pengelolaan risiko," ujarnya.
Wilson berharap, SOP itu bisa menjadi sumber pengetahuan
yang berharga dan panduan praktis bagi semua pihak yang terlibat dalam LMA
Aika. Diharapkan, dengan SOP yang terstandardisasi LMA Aika dapat memberikan
dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat yang dilayani.
"Terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam menyusun SOP dan yang terlibat dalam menjalankan misi mulia
LMA Aika," ucapnya.
Disampaikan, logo LMA Aika menggambarkan Gunung Otomona,
sungai yang ditengahnya mengalir sungai dan sampan serta pohon sagu
sehingga menjadi 3S (Sagu, sampan dan sungai). Dalam logo ini
menggambarkan keseharian hidup masyarakat adat Tipuka-Ayuka yang tidak terlepas
dari sungai, sampan dan sagu.
Wilson mengatakan, visi berdirinya LMA Aika ialah "
Terwujudnya masyarakat adat yang inklusif, berkeadilan dan berkelanjutan".
Visinya adalah menciptakan sebuah masyarakat adat dimana setiap individu
memiliki akses yang sama terhadap kesempatan dan sumber daya yang diperlukan
untuk hidup dengan martabat
dan meraih potensi penuh mereka. Kami bermimpi tentang
sebuah dunia dimana masyarakat adat aika dapat berpatisipasi bersama tidak
hanya menjadi objek pembangunan tetapi mitra dalam subjek pembangunan untuk
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
"Kami percaya bahwa melalui upaya bersama dan komitmen
yang kokoh, kita dapat menciptakan perubahan yang positif dan berkelanjutan
dalam masyarakat. Visi kami memandu setiap langkah gang kami ambil dalam
menjalankan misi kami, dan menjadi sumber inspirasi bagi semua, yang terlibat
dalam perjuangan membangun dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang,"
jelasnya.
Dengan visi ini sebagai panduan, Lembaga Ulayat Masyarakat
Adat Aika berkomitmen untuk entitas yang memilih terus bergerak maju, bekerja
sama dengan berbagai pihak, dan membangun solusi yang inovatif untuk tantangan
sosial yang dihadapi oleh masyarakat adat.
"Kami percaya, bahwa setiap langkah kecil yang kami
ambil akan membawa kita lebih dekat kepada visi kami yang mulia," katanya.
Ia juga menjelaskan, bahwa Misi LMA Aika ialah memberikan
dukungan holistik, yang mana pihaknya
berkomitmen untuk memberikan dukungan yang holistik bagi individu dan
komunitas yang membutuhkan, meliputi akses terhadap pendidikan, kesehatan,
pekerjaan layak, dan perlindungan sosial.
Juga membangun kapasitas, yang mana pihaknya mengutamakan pembangunan kapasitas sebagai
salah satu strategi utama, dengan memberikan pelatihan, pendampingan, dan akses
terhadap sumber daya yang diperlukan agar mereka dapat mandiri dalam mengatasi
tantangan yang dihadapi.
Juga memperjuangkan keadilan sosial, yaitu pihaknya berusaha
untuk memperjuangkan keadilan melalui advokasi, pengorganisasian komunitas, dan
pemberdayaan individu untuk memperjuangkan hak-hak mereka dan mendapatkan akses
yang sama terhadap sumber daya dan kesempatan.
Menggalang dukungan dan kolaborasi: berusaha untuk membangun
kemitraan yang kuat dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga swadaya
masyarakat, dunia usaha, dan komunitas lokal, untuk menciptakan sinergi dan
mendukung upaya bersama dalam mencapai tujuan pembangunan sosial.
Mendorong inovasi sosial, dengan berkomitmen mendorong
inovasi sosial dan eksperimen berbasis bukti dalam merancang dan melaksanakan
program-program kami, dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas dan dampak
positif yang kami hasilkan dalam masyarakat.
Menginspirasi dan membangun keterlibatan komunitas, dengan
tujuan untuk menginspirasi dan membangun keterlibatan aktif dari masyarakat
adat dalam upaya pembangunan sosial, dengan mengajak mereka untuk
berpartisipasi dalam perencanaan, implementasi, dan evaluasi program-program
kami.
"Misi ini menjadi panduan utama bagi setiap langkah dan
keputusan yang kami ambil, dalam menjalankan aktivitas LMA Aika, dan menjadi
cermin dari komitmen kami untuk menciptakan perubahan yang positif dan
berkelanjutan dalam masyarakat adat Aika," tutupnya.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi