SALAM PAPUA (TIMIKA) - Umat Islam di Kabupaten Mimika laksanakan Salat Idul Adha 1445 Hijriah atau Tahun 2024 Masehi di 86 tempat yang ditentukan Panitia Hari Besar Islam (PHBI), Senin (17/6/2024).

Salah satu tempat terbuka yang menjadi pusat pelaksanaan salat Idul Adha  ialah di Lapangan Timika Indah. Meski dalam kondisi lapangan yang becek akibat diguyur hujan secara terus menerus, namun tidak surutkan niat ratusan umat Islam dalam melaksanakan salat Idul Adha.

Ustadz H. Muhammad Tahir Sulaiman, LC selaku pengkhotbah dalam ibadah ini berharap, mudah-mudahan Hari Raya Idul Adha bisa menjadikan seluruh umat Muslim, sebagai hamba yang suci dan diampuni segala dosa-dosanya.

Pada Hari Raya Idul Adha, seluruh umat Muslim di dunia mengumandangkan kalimat takbir, tahlil dan tahmid "Allah Hu Akbar" sebagai bentuk keagungan dan kebesaran Allah SWT.

Ustadz H. Muhammad Tahir Sulaiman juga mengajak seluruh umat Islam, agar mengenang sosok yang sangat berkorban dalam kehidupan, yaitu orang tua. Orang tua merupakan sosok yang telah banyak melalui pengorbanan dalam mendidik, membesarkan dan mencintai anak-anaknya hingga berumahtangga, dan menikmati kebahagiaan duniawi yang sangat luar biasa.

"Di antara kita mungkin saja telah kehilangan salah satu orang tua, tetapi walaupun mereka tidak telah tiada, tapi kenangan dan pengorbanan yang telah diberikan tetap mengalir dalam hati kita. Karena itu, kita jadikan momen ini untuk mengenang jasa kedua orang tua kita dan mendoakan kebagian untuk di akhirat," pesannya.

Sebelumnya, Plt Bupati Mimika, Johannes Rettob yang hadir membuka pelaksanaan salat menyampaikan, bahwa sebagai umat beriman tentunya harus tetap berdoa meski dalam kondisi apapun.

"Salat tahun ini harus dalam kondisi becek, karena tadi malam hujan deras, tapi saya pikir sebagai umat beriman, mau seperti apapun tempatnya harus tetap berdoa," ujarnya.

Rettob mengajak seluruh umat Muslim dan seluruh masyarakat Mimika agar menjadikan momen Idul Adha sebagai suatu edukasi, untuk membangun kepribadian, dan kepedulian sosial terhadap sesama. Dengan momen Idul Adha, juga diharapkan semuanya makin menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama, suku, adat dan budaya. 

"Saya berharap melalui suasana Idul Adha ini, maka dijadikan sebagai momentum kedepannya untuk kita hidup harmonis, karena dengan terjalinnya keharmonisan, maka jiwa kita kokoh dalam kehidupan membangun Mimika," tutupnya.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi