SALAM PAPUA (TIMIKA) – Meki Fritz Nawipa mengatakan bahwa pemuda harus selalu berpikir besar, dan berbuat yang besar, untuk membawa dampak yang besar.

Hal ini diungkap Bupati Kabupaten Paniai periode 2018-2023 ini saat menyampaikan Inspiring Speech pada kegiatan Rembuk Pemuda Papua Tengah yang mengangkat tema “Pemuda Papua: Harapan Baru Indonesia”, yang diselenggarakan di ruang pertemuan hotel Grand Tembaga Timika, Kabupaten Mimika, Minggu (14/7/2024).

Pria yang akrab disapa Mepa ini mengungkapkan bahwa setiap orang harus mempunyai tujuan hidup yang terus diperjuangkan hingga mencapai hasil yang diharapkan.

“Where ever you go, kalau anda tidak punya tujuan yang baik, Tuhan itu juga adil, Tuhan bisa perintah alam dan alam memastikan itu anda tidak akan mendapat apa-apa di dunia ini. Anda boleh punya mimpi yang besar, kalau tujuan anda tidak dipertahankan, anda tidak akan dapat apa-apa. Karena tujuan manusia adalah bagian dari iman, bagian dari mimpi, bagian dari sebuah perjuangan yang kita harus terus lakukan. Tidak bisa dengan hanya berkata-kata, tidak bisa hanya dengan media sosial, tidak bisa hanya dengan bermimpi, anda bisa sukses dalam hidup ini. Kesuksesan adalah bagaimana anda bisa kerja dan anda sukses. Tidak ada lagi orang yang menggaransikan, kalau saya jadi Bupati saya bisa buat ini, saya juga pernah pikir itu. Tapi ada kompleksitas masalah, sehingga kita harus mendukung sebagai bagian dari pemerintah dan masyarakat supaya pembangunan ini jalan,” ungkapnya.

Dia mengisahkan perjalanan hidupnya yang tidak pernah mau mengalah dengan kondisi dan orang-orang di sekitarnya yang sempat menyepelekannya, namun terus melangkah maju hingga menggapai hasil dan prestasi yang cemerlang.

“Saya mau cerita sedikit. Waktu saya masih sekolah di Jawa tahun 1996, jalan kaki di Jakarta. Kita harus punya jiwa yang besar, kita harus punya tantangan yang besar, kalau kita ingin menjadi orang yang besar. Waktu saya di Jakarta saya berjuang bagaimana untuk saya bisa pergi sekolah di Australia. Semakin jauh, tujuan saya hanya satu “once i get there i will comeback and i willl show you” apa yang saya sudah kerjakan hari ini. Saat ini saya sudah menjadi penerbang qualified pilots, international missionary aviation standard. Saya bisa terbang hampir di beberapa lapangan terbang yang terkecil juga boleh. Sudah standar, competencies safe pilot. Tuhan kemudian bawa saya jadi Bupati. Sudah “reached” tujuan-tujuan hidup,” ujarnya.

Menurut sosok yang pernah menempuh pendidikan di sekolah Tiga Raja Timika pada tahun 1985 ini bahwa hari ini pemimpin itu bukan bicara tentang saya dapat apa, tapi apa yang bisa dibuat untuk negeri ini. Ini bukan soal siapa jadi Bupati, bukan siapa jadi Gubernur, siapa jadi Ketua DPR, tapi ini persoalan harga diri, integritas, memperjuangkan hak-hak orang kecil, dan merubah kehidupan sosial, supaya negeri ini tidak diprovokasi orang lain. Cukup, enough is enough.

“Sekarang Mimika sudah bagian dari kita semua, Bhinneka Tunggal Ika. Provinsi sudah dekat, hanya 8 kabupaten di Provinsi Papua Tengah. Papua Tengah untuk semua. Tidak ada orang gunung, tidak ada orang pesisir, tidak ada orang non-Papua, tapi bangsa ini sudah memberikan kita satu provinsi yang kita bisa atur sendiri. Sekarang tinggal pemimpin, bagaimana supaya setiap orang punya hak mengisi pembangunan itu,” tuturnya.

Dia menegaskan, dengan Rembuk Pemuda ini, menjadi kesempatan bagi anak-anak Papua.

“Tema Rembuk Pemuda ini adalah Pemuda Papua: Harapan Baru Indonesia. Namun saya punya buku sedikit lagi akan keluar dengan judul “New Hope: Harapan Baru untuk Tanah Papua”. Jadi mari kita bersatu untuk bangun negeri ini dengan baik. Stop dari cara-cara yang tidak benar, tapi jadi pemuda yang layak untuk dihormati dan disegani. Kalau Anda menghargai orang lain, sudah pasti orang lain menghargai anda. Orang kecil selalu jengkel, orang kecil itu selalu iri hati. Kalau kita masih ada sifat-sifat begitu, berarti kita di posisi orang kecil, bukan orang besar. Orang besar selalu berpikir besar, orang besar selalu buat yang besar, untuk bagaimana membawa dampak yang besar supaya perubahan itu terjadi. Mari kita bersatu membangun negeri ini dengan baik supaya kita bisa jalan ke depan,” tutupnya.

Penulis/Editor: Jimmy