SALAMPAPUA (TIMIKA)-Kanguru pohon menjadi spesies mamalia berkantung yang bisa ditemukan di Papua. Apa bedanya dengan kanguru Australia? Kanguru adalah mamalia berkantung yang dikenal menghuni daratan Australia. Namun, tak banyak yang tahu bahwa kanguru juga ada yang hidup di Papua.

Berbeda dengan kanguru di Australia, kanguru yang hidup di Papua adalah kanguru pohon. Hewan berkantung ini pertama kali ditemukan oleh para awak kapal Belanda The Trinton yang tengah berlayar di pantai utara Papua Barat menuju Papua Nugini pada 1826.

Setelah mengambil spesimen untuk diteliti, ahli taxologi Salomon Miller kemudian memberikan nama ilmiah Dendrolagus untuk kanguru pohon Papua dan Thylogale untuk kanguru tanah Papua. Keduanya masuk dalam family Macropodidae, dan berbeda dengan kanguru asal Australia dan walabi. Ukuran Kanguru Papua Lebih Kecil dari yang di Australia.

Secara umum, kanguru di Papua dan Australia sebenarnya mirip. Hanya saja bentuk kanguru Papua lebih kecil dibanding kanguru Australia yang besar dan kuat.

Melansir laman Indonesia.go.id, rerata berat tubuh kanguru Papua tak lebih dari 6-20 kg. Bahkan ada yang sangat kecil, dengan berat 3 kg dan massa otot sepertiga kanguru Australia. Sedangkan kanguru Australia punya rerata berat mencapai 50-80 kg.

Namun dari segi lompatan juga berbeda. Lompatan kaki kanguru Papua hanya mencapai 22 cm, jauh lebih pendek dibanding kanguru Australia yang lompatannya bisa mencapai 2-3 kali lipat. Seperti namanya, kanguru tanah menjejak tanah seperti kanguru Australia. Sementara itu, kanguru pohon hidup di pohon, makan dedaunan dan biji-bijian hutan.

Karena pijakan utamanya adalah pohon, maka kanguru pohon menopang tubuhnya dengan kaki yang bergantung. Tak heran jika kakinya melengkung dan telapak kaki besar dan kasar seperti bantalan.

Diketahui, ada dua spesies kanguru tanah Papua yaitu Thylogale brunii (atau disebut juga dusky pademelon) dan Thylogale stigmata (atau red-legged pademelon). Jenis Thylogale brunii juga ditemukan di Papua Nugini.

Thylogale brunii adalah kanguru tanah yang sangat terkenal karena merupakan kanguru terkecil di dunia. Beratnya sekitar 3-6 kg meskipun di beberapa tempat ada yang mencapai 10 kg. Panjangnya mencapai 90 cm (termasuk ekor) dan lebarnya sekitar 50 cm. Brunii ada di beberapa hutan di dataran rendah Papua, Taman Nasional Wasur (Merauke) dan Taman Nasional Lorentz (Mimika), juga di Papua Nugini.

Sementara itu, kanguru Thylogale stigmata atau red-legged pademelon hidup di beberapa pantai selatan Papua. Kanguru ini berwarna kuning kecoklatan.

Genus Dendrolagus atau kanguru pohon sendiri setidaknya punya ada enam spesies yaitu Dendrolagus goodfellow (kanguru pohon hias), Dendrolagus mbaiso (dingiso), Dendrolagus dorianus (kanguru pohon ndomea), Dendrolagus ursinus (kanguru pohon Vogelkop), Dendrolagus inustus (kanguru wakera) dan Dendrolagus stellarum.

Populasi Turun 80% dalam 30 Tahun Terakhir. Menurut peneliti, kanguru Papua sangat terancam punah karena rentan pada ancaman, baik dari kondisi habitat maupun predator.

 Ancaman utama kanguru Papua adalah ular piton, burung hantu besar, dan burung elang. Mereka mengincar kanguru ketika turun dari pohon untuk mencari air maupun saat di puncak pohon. Penduduk lokal biasanya menjadikannya sebagai hewan peliharaan.

Para peneliti juga mencatat bahwa pembukaan lahan untuk perkebunan dan keperluan lainnya cukup mengganggu kanguru Papua. Akibatnya, jumlah kanguru Papua semakin menurun. International Union for Conservation of Nature (UICN) mencatat, untuk seluruh spesies kanguru Papua, jumlahnya tak lebih dari 50 ekor. Populasi hewan ini menurun 80% dalam 30 tahun terakhir.

Oleh karena itu, semua genus Dendrolagus sudah masuk satwa yang dilindungi Indonesia dan tertuang pada lampiran Peraturan Pemerintah tahun 1999 tentang Jenis-jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. (detikedu)

Editor: Sianturi