SALAM PAPUA (TIMIKA)- Fakfak merupakan kabupaten di
Papua Barat yang berbatasan dengan Laut Seram, Laut Arafura, Teluk Berau, dan
Kabupaten Kaimana. Fakfak dikenal sebagai penghasil buah pala, hingga kabupaten
ini dijuluki sebagai Kota Pala. Fakfak menjadi wilayah yang cukup strategis
karena letaknya yang mudah dijangkau dari Kota Ambon.
Papua, khususnya Provinsi Papua Barat memang dikenal dengan
wisata Raja Ampat. Padahal selain itu, masih banyak destinasi lain yang tak
kalah menarik. Salah satunya di Fakfak. Kota tertinggi dan terdingin di Papua
Barat ini menyimpan banyak destinasi wisata yang bisa kamu kunjungi untuk
mengisi hari libur.
Jika memiliki libur yang cukup panjang, yuk kunjungi 8
destinasi wisata di Fakfak yang memiliki pemandangan alam memesona ini!
1. Teluk Toran
Teluk Toran merupakan salah satu destinasi wisata yang unik
dan menarik di Fakfak. Teluk ini terdapat karst yang membentuk pulau dan
dihiasi dengan anggrek Papua. Teluk Toran terletak di kaki Gunung Bay.
Destinasi yang satu ini berada di Distrik Karas. Menuju ke sini harus
menggunakan speed boat atau bisa juga longboat.
Teluk Toran sangat menarik untuk dikunjungi karena ada
banyak hal yang bisa dieksplor. Mulai dari wisata pantai, alam bawah laut,
ekowisata anggrek Papua, memancing, ekowisata burung, hingga menjadi Gunung
Bay. Tempat wisata yang satu ini tak kalah indahnya dengan Kepulauan Raja
Ampat.
2. Pulau Kambing
Kabupaten Fakfak terdiri atas pulau-pulau kecil yang
memesona. Salah satunya ada Pulau Kambing. Pulau ini digunakan oleh masyarakat
yang tinggal di Pulau Arguni untuk memelihara hewan kambing karena di sini
banyak tanaman sebagai pakan kambing. Itulah mengapa pulau tersebut dinamakan
Pulau Kambing.
Pulau Kambing bukan hanya sekadar tempat memelihara kambing.
Tak jauh dari pulau ini, ada pasir timbul yang akan muncul hanya ketika air
laut sedang surut. Di tempat ini pemandangan sangat memesona, tapi sayangnya
belum banyak wisatawan yang mengetahui keberadaan Pulau Kambing dan pasir
timbul.
3. Air Terjun Kiti Kiti
Jika biasanya air terjun bermuara ke kolam alami atau
sungai. Berbeda dengan air terjun di Fakfak yang satu ini. Air Terjun Kiti Kiti
merupakan air terjun yang bermuara langsung ke laut lepas. Dikelilingi oleh
hutan hujan tropis, dengan laut yang jernih kebiruan, membuat Air Terjun Kiti
Kiti begitu cantik dipandang.
Menuju ke Air Terjun Kiti Kiti, perlu menggunakan speedboat
selama 4 jam dari Pelabuhan Fakfak. Dengan biaya Rp3.500.000 perkapal, kamu
bisa menikmati cantiknya Air Terjun Kiti Kiti. Harga yang dibayarkan sebanding
dengan keindahan dan pengalaman yang kamu dapatkan. Berkunjung ke sini,
disarankan saat air laut sedang surut jadi keindahannya akan lebih terlihat.
4. Pantai Patawana
Tiba di Fakfak, destinasi yang bisa kamu tuju pertama kali
adalah Pantai Patawana. Lokasi pantai yang satu ini sangat strategis dan mudah
dijangkau menggunakan kendaraan bermotor karena letaknya tidak terlalu jauh
dari pusat kota. Jika kamu datang dari Pelabuhan Fakfak, jarak yang ditempuh
adalah 31 km, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam perjalanan.
Pantai berpasir putih ini tampak sangat asri dan terjaga.
Selayaknya pantai di Papua pada umumnya, air laut di Pantai Patawana terdapat
gradasi tosca hingga biru tua. Di tepi pantainya terdapat pepohonan yang
rindang, dan terdapat pohon kelapa yang menjadi ciri khas dari wisata pantai.
Menjelajah pulau-pulau kecil di Kabupaten Fakfak, kamu bisa
mengunjungi Pantai Wayob yang lokasinya berada di Pulau Panjang. Pantai ini
menjadi salah satu yang wajib dikunjungi ketika liburan ke Papua Barat.
Terdapat beragam ekosistem yang bisa kamu temukan di sini. Mulai dari mangrove,
lamun, hingga terumbu karang yang masih sangat terjaga.
Pantai Wayob memiliki pasir putih yang sangat halus dan
terhampar membentuk teluk. Pantai Wayob bisa kamu akses menggunakan perahu
layar selama 1 jam perjalanan dari Kota Fakfak. Pantai Wayob memang belum
banyak dikunjungi wisatawan, tetapi suka dikenal sebagai salah satu tempat
terbaik menikmati pesona terumbu karang.
6. Pantai Wambar
Bermain di pantai dan berenang menjadi hal yang menyenangkan
ketika liburan. Hal itu bisa kamu lakukan di Pantai Wambar. Berjarak sekitar 45
km dari pusat kota Fakfak, Pantai Wambar masih satu jalur dengan Pantai
Patawana.
Pantai Wambar memiliki arus laut yang tenang. Jadi, aman
dijadikan sebagai tempat untuk bermain air. Ada banyak spot foto menarik di
pantai ini. Seperti perahu kayu yang sandar di tepi pantai, hingga pohon kelapa
yang batang pohonnya menjorok ke arah laut.
7. Pulau Tubir Seram
Di seberang Kota Fakfak, ada pulau kecil yang jarang
dikunjungi oleh wisatawan, padahal memiliki potensi wisata yang cukup baik.
Pulau Tubir Seram namanya. Pulau ini bisa diakses menggunakan perahu nelayan
milik masyarakat Kampung Brongkedik dalam waktu 45 menit. Saat tiba di pulau
ini, pengunjung akan diajak berkeliling oleh nelayan yang mengantar.
Pulau Tubir Seram dikelilingi tebing yang terjal dan indah.
Pulau ini semula pernah dijadikan sebagai destinasi wisata, jadi kamu akan
melihat banyak bekas warung yang sudah tidak terpakai. Pulau ini memiliki
monumen bersejarah yang di puncaknya terdapat patung salah satu pahlawan
Fakfak.
8. Air Terjun Ubadari
Air terjun Ubadari merupakan salah satu wisata alam yang
menarik untuk dikunjungi di Kabupaten Fakfak. Air terjun ini mengalir melewati
bebatuan cadas yang dari kejauhan tampak seperti anak tangga. Air Terjun
Ubadari dikenal dengan julukan air terjun pada Bidadari.
Destinasi wisata yang satu ini sudah cukup populer di
kalangan wisatawan, dan sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas wisata.
Seperti gazebo sebagai tempat istirahat, toilet, hingga mushola. Air Terjun
Ubadari bisa diakses dari pusat kota Fakfak dalam waktu satu jam perjalanan
menggunakan kendaraan bermotor.
Itulah 8 destinasi yang wajib dikunjungi ketika liburan ke
Fakfak. Papua memang tidak pernah ada habisnya untuk dieksplor. Pulau terbesar
di Indonesia ini sangat kaya dan kelestariannya terus dijaga. Papua juga
memiliki bawah laut yang sangat indah dan tidak ditemukan di tempat lain. Saat
berlibur ke Papua, jangan lupa jadikan Fakfak sebagai tujuanmu, ya! (Wisata
Papua)
Editor: Sianturi