SALAM PAPUA (TIMIKA)- Fesyen selama ini telah menjadi
cerminan dari gaya hidup, identitas dan budaya masyarakat yang terus
berevolusi. Menyongsong 2025, lanskap mode Tanah Air diperkirakan bakal
menghadirkan berbagai tren gaya berbusana yang makin modis.
Sektor fesyen memberikan kontribusi sebesar 17,6 persen dari
total nilai tambah ekonomi kreatif kepada ekonomi Indonesia yaitu Rp225
triliun. Fesyen juga masih menjadi andalan ekspor ekonomi kreatif Indonesia
dengan nilai kontribusi sebesar 61,6 persen. Diikuti oleh kriya sebesar 30,95
persen dan kuliner 6,76 persen.
Busana modest Indonesia juga menunjukan kinerja yang baik di
pasar nasional dan global. Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan RI, memaparkan
bahwa modest fashion berhasil menjadi salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi
nasional. Hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk menjadi pusat busana
muslim dunia.
Potensi pasar modest fashion global diperkirakan mencapai
US$375 miliar pada 2025. Hal ini membuat Indonesia punya peluang besar untuk
memperluas jangkauan pasarnya ke luar negeri dan mengokohkan posisinya sebagai
pemain utama di bidang ini.
Meneropong tren fesyen 2025, para pelaku industri mode kini
ditantang untuk menciptakan karya-karya yang tidak hanya memikat mata lewat
estetika, tetapi juga relevan dengan tantangan dan kebutuhan zaman.
Indonesian Fashion Chamber (IFC) telah menyusun Fashion Tren
Forecasting (FTF) bertemakan Strive, isinya mencakup prediksi gaya berbusana
yang diprediksi akan populer pada 2025/2026. FTF yang berada di bawah
koordinasi Research & Development IFC, setiap tahunnya merumuskan tren
bidang fesyen, bekerja sama dengan kelompok komunitas dan akademisi dari bidang
terkait.
Tren fesyen diprediksi berdasarkan sejumlah pemicu, mulai
dari aspek seni budaya, ekonomi, sosial, politik, teknologi, dan keberlanjutan.
Inilah yang nantinya akan membentuk kelompok-kelompok pengguna dalam menentukan
gaya busananya.
Wedha Gita, akademisi sekaligus praktisi mode yang juga
merupakan anggota IFC, memaparkan akan ada empat tema gaya berbusana yang
menjadi tren, yakni Indie Rebellion, Quiet Artisty, Hyperconnected Flux, dan
Neo Nostalgic.
"Empat tema ini dipecah lagi menjadi beberapa sub tema,
mengingat karakrter desainer dan pengguna fesyen yang beragam, sehingga
tren-tren fesyen ini bisa mengakomodir gaya berbusana yang juga lebih
beragam," katanya.
Indie Rebellion yang menyoroti ekspresi individualitas.
Busana dengan bold statement yang mewakili unsur rebel yang menonjolkan
karakter berani. Diwujudkan dalam gaya kontemporer penuh detail dengan siluet
oversize dan warna-warna kalem seperti hitam, putih, dan abu-abu redup, sampai
metalik.
"Melalui gaya berbusana ini, orang-orang ingin
menyampaikan sesuatu lewat fesyen, misalnya motif grafiti berupa ungkapan
protes yang dituangkan secara halus pada pakaian," ujar Wedha.
Quiet Artisty merepresentasikan kelompok yang menghargai dan
menerapkan gaya hidup slow living dan estetika keberlanjutan. Identik dengan
gaya minimalis-artistik. Penggunaan warna-warna tenang seperti krem, putih
tulang, dipadukan dengan sage dan biru muda atau warna pastel lembut.
"Gaya busana ini diwujudkan dengan padu-padan 1-2 tone
warna tapi bermain di teksturnya, seperti teknik patchwork (penggabungan
potongan kain perca) yang prosesnya sangat ramah lingkungan," katanya.
Hyperconnected Flux mencerminkan kelompok generasi muda yang
dekat dengan teknologi, sehingga muncul gaya-gaya berbusana yang futuristik dan
inovatif dalam desainnya. Gaya ini identik dengan warna silver, biru elektrik,
gradasi abu, metalik, dan hijau neon.
"Gaya busana yang merepresentasikan konsep virtual dan
realita, ditekankan pada permainan motif penuh ilusi dan tampilan yang
fluid," katanya.
Di sisi lain, gaya ini juga tidak hanya mengutamakan
estetika tapi juga fungsinya. Mengadaptasi teknologi menjadi produk
fashion-wearable tech, misalnya aksesori olahraga seperti sepatu dan kacamata,
yang tidak hanya fungsional tapi juga modis.
Neo Nostalgic, tren ini umumnya digemari kelompok dewasa
tapi tidak menutup kemungkinan juga disukai generasi muda. Secara umum gaya ini
cocok untuk mereka yang menghargai masa kini dan memori masa lampau. Diwujudkan
dalam gaya berbusana retro klasik, elektik dan ada sentuhan craftmanship yang
menarik.
"Gaya retro bukan sesuatu yang baru, akan terus ada dan
berulang karena fesyen ada siklusnya, Gaya retro klasik 60, 70, 80, sampai
90-an pun akan terus berulang, tapi tetap ada twist kebaruan atau unsur
kekinian yang relevan dengan gaya masa kini," ujarnya.
Tren berbusana ini identik dengan motif-motif
retro-geometris, floral vintage, serta detail patchwork, rajutan bertekstur,
dan renda. Gaya ini juga bisa lebih berani dari segi permainan warna dan
tektur, lebih tabrak-menambrak tapi komposisinya menarik secara visual.
Selain itu juga, terkadang menampilkan keindahan eklektik
budaya dan seni partikular dengan sentuhan kriya bernilai tinggi.
Motif-motifnya banyak mengeksplorasi tradisi distilasi kontemporer dengan
detail tapestri (kain tenun dekoratif), bordir, dan patchwork.
Material yang banyak digunakan adalah katun, linen, sutra,
rayon, dan wool. Sementara palet warnanya merah bata, biru dongker, dan kuning
kunyit. Bisa juga lebih eksotis dan berani seperti terakota, indigo, hijau
zaitun, merah bata, dan coklat tua.
Tren Modest Wear 2025 dari JFW
Pekan mode bergengsi Tanah Air, Jakarta Fashion Week (JFW)
2025 juga meluncurkan tren modest wear yang diprediksi bakal populer pada 2025
mendatang. Sukses digelar dari tahun ke tahun, JFW tidak pernah absen menyoroti
jenama-jenama dan tren-tren modestwear terkini tiap tahunnya.
Pada edisi ke-17 yang dihelat tahun ini, JFW 2025 mengangkat
tema Future Fusion: Tradition Meets Innovation. Melalui tema tersebut, industri
fesyen Indonesia dan para pelakunya ditantang untuk tidak hanya menggali
kekayaan tradisi, tetapi juga menciptakan terobosan baru yang inovatif demi
masa depan fesyen Indonesia.
"Tahun ini dengan tema Future Fusion: Tradition Meets
Innovation, kami ingin menunjukkan di tengah pesatnya inovasi modern, kekayaan
tradisi Indonesia tetap menjadi sumber inspirasi yang kuat," kata Svida
Alisjahbana, Chairman JFW.
Modestwear kini hadir dengan aneka gaya yang makin beragam.
Karakter desain mulai dari yang minimalis hingga maksimalis, dari yang
business-ready hingga yang santai penuh corak. Semua gaya dapat dieksplorasi
oleh tiap orang sesuai style masing-masing. Berikut beberapa tren modest wear
versi JFW 2025.
Kasual dan Effortless: Gaya busana modest kasual dapat
memberikan kesan nyaman dan trendi. Misalnya satu set atasan dan bawahan dengan
motif print yang eye-catching, dipadukan dengan hijab simpel. Kini, busana
effortless tengah menjadi tren berpakaian yang sangat digemari karena
persiapannya yang minimal namun hasil tampilannya cantik maksimal.
Sharp dan Minimalist: Gaya busana formal kasual yang sharp
dan minimalis paling sering diadopsi dalam desain baju-baju modestwear
sehari-hari. Baik dikenakan dengan atau tanpa hijab, gaya ini memberikan aura
elegan dan well-put pada pemakainya.
Menekankan pada pemilihan kain yang berkualitas, kerapian
jahitan yang memberi kesan mahal dan siluet berstruktur yang elegan, serta
permainan layering yang sederhana tetapi pintar. Tanpa aksesori berlebihan,
tanpa tabrakan warna dan corak-corak, gaya ini dikenal timeless atau tak lekang
waktu.
Siluetnya cenderung struktural atau boxy dan tidak membentuk
badan. Dipadukan dengan pilihan kain seperti katun dobby, semi wool, dan bonded
cotton. Pemilihan warnanya pun relatif aman, seperti biru, putih, cokelat,
kelabu, dan hitam.
Siluet Maksimalis: Tren busana modest juga mulai berani
dengan menghadirkan soluet maksimalis yang kuat dan wlegan. Menekankan siluet
lebar megah dipadu dengan motif menawan yang menarik perhatian namun tetap
anggun. Gaya busana seperti ini cocok untuk acara-acara formal dan keperluan
show.
Motif Bunga Feminin: Motif bunga dalam busana modestwear
akan populer, baik dalam bentuk print di kain hijab, detail pemanis pada
kemeja, hingga aksen pada rok-rok megah. Memberi kesan feminin, sedikit
playful, tapi tetap anggun dan dewasa.
Print bunga bisa menjadi pemanis pada rok dan tunik,
dipercantik dengan aksen bunga timbul yang lebih memberikan poin fokus.
Dipadukan dengan blazer atau kemeja, bahkan kain dengan corak ramai pun dapat
terlihat rapi dan serasi dengan styling yang tepat. Aksesorinya topi anyaman
dan bucket bag yang manis bisa membuat tampilan jadi lebih kasual dan ramah. (hypeabis.id)
Editor: Sianturi