SALAM PAPUA (TIMIKA)- HIV adalah singkatan dari Human Immunideficiency Virus. Virus HIV menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh penderitanya mudah terinfeksi oleh suatu penyakit. AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan tahap akhir dari infeksi HIV. 

Berdasarkan data Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA) Kementerian Kesehatan RI hingga tahun 2023 kasus HIV cenderung meningkat setiap tahunnya. Papua merupakan salah satu provinsi dengan jumlah kasus HIV/AIDS tertinggi di Indonesia dan dilaporkan terjadi banyak pada usia produktif. Gangguan mata akibat virus HIV merupakan suatu hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus dikarenakan dapat menyebabkan gangguan serius bahkan kebutaan akibat komplikasi apabila tidak segera ditangani.

Apa itu HIV/AIDS? 

HIV (Human Immunideficiency Virus) adalah virus yang menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya dapat menyebabkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) yaitu kumpulan dari gejala penyakit yang muncul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh akibat HIV. Daya tahan tubuh yang lemah menyebabkan tubuh mudah terinfeksi oleh suatu penyakit. 

Bagaimana Penularan HIV/AIDS? 

Penularan HIV dapat terjadi apabila ada kontak dengan darah maupun cairan tubuh dari orang yang terinfeksi HIV seperti cairan sperma, cairan vagina, air susu ibu. Beberapa cara penularan HIV/AIDS meliputi: 

-Hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi HIV 

-Penggunaan jarum suntik yang sama dengan orang yang terinfeksi HIV 

-Transfusi darah dari orang yang terinfeksi HIV 

-Penularan dari ibu kepada bayinya baik saat kehamilan, persalinan dan menyusui Pencegahan Penularan HIV/AIDS. 

Pencegahan HIV/AIDS bertujuan untuk melindungi diri dari tertularnya HIV dan juga tidak menularkan virus kepada orang lain, dengan beberapa cara meliputi: 

- Tidak melakukan hubungan seks bebas yang berisiko menyebabkan tertular atau menularkan HIV. 

- Setia kepada pasangan dengan tidak berganti-ganti partner seks - Penggunaan kondom untuk seks yang berisiko 

- Menghidari penggunaan jarum suntik bekas dan bergantian.

Gangguan pada Mata akibat HIV 

Sekitar 70 persen orang dengan HIV/AIDS mengalami gangguan pada mata. Hal ini disebabkan karena virus HIV merusak sistem kekebalan tubuh yang kemudian melemahkan tubuh penderitanya sehingga rentan untuk terinfeksi suatu penyakit termasuk bagian mata. 

Gangguan mata akibat virus HIV merupakan suatu hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus, dikarenakan dapat menyebabkan gangguan serius bahkan kebutaan akibat komplikasi apabila tidak segera ditangani. Ada beberapa kondisi mata yang umumnya dapat terjadi akibat HIV yaitu: 

-Retinopati HIV  

Merupakan temuan yang umumnya ditemukan pada penderita HIV, dimana terjadi kerusakan pada pembuluh darah retina mata yang akhirnya dapat menyebabkan gangguan penglihatan bahkan kebutaan. 

-Retinitis Cytomegalovirus (CMV) 

Merupakan infeksi oportunistik yang juga sering di temukan pada pasien HIV, cytomegalovirus ini merusak retina dan saraf optik pada mata yang mengakibatkan penurunan penglihatan hingga kebutaan. -Infeksi mata lainnya 

Beberapa infeksi mata yang umumnya dapat ditemukan pada penderita HIV/AIDS yaitu sifilis, herpes virus, gonorrhea, chlamydia, toxoplasmosis, candida, microsporidia dan lain sebagainya. 

Gejala gangguan Mata akibat HIV 

Beberapa gejala yang dapat ditemukan pada kasus HIV/AIDS dengan keterlibatan Mata meliputi: - Penurunan tajam penglihatan atau penglihatan buram 

- Penglihatan ganda 

- Melihat bintik-bintik kecil 

- Melihat kilatan cahaya 

- Perubahan warna pada penglihatan 

- Kehilangan penglihatan tepi (samping) 

- Sensitivitas terhadap cahaya 

- Mata merah dan berair 

Orang yang sudah terinfeksi HIV sebaiknya perlu dilakukan screening pemeriksaan mata sehingga diharapkan dengan diagnosis dini masalah pada mata yang sering menyebabkan kebutaan dapat dicegah lebih awal.

Oleh: dr. Irmayanti Emang

Tinggal di Timika

Bekerja di RSMM Caritas Timika

Editor: Sianturi