SALAM PAPUA (TIMIKA) – Dalam suasana duka mendalam, ratusan umat Katolik dari Paroki Katedral Tiga Raja, Timika, mengikuti Misa Requiem untuk mendoakan kedamaian jiwa Paus Fransiskus yang telah wafat di Vatikan pada 21 April 2025.
Misa Requiem dilaksanakan pada Selasa (22/4/2025) pukul 10.00 WIT dan dipimpin langsung oleh Uskup Terpilih Keuskupan Timika, Mgr. Bernardus Bonfitwos Baru, OSA, didampingi sejumlah pastor di Katedral Tiga Raja Timika.
“Kita hari ini berduka karena pemimpin Gereja Katolik sedunia telah dipanggil pulang ke rumah Bapa,” ungkap Mgr. Bernardus dalam homilinya.
Ia menambahkan, wafatnya Paus Fransiskus memiliki kesamaan dengan Paus Yohanes Paulus II, yaitu sama-sama berpulang di masa Paskah. Bacaan Injil dalam misa kali ini, menurutnya, sejalan dengan prinsip hidup Paus Fransiskus, kesaksian para rasul tentang Yesus yang wafat dan bangkit sebagai Juru Selamat umat manusia.
“Kalau kita membaca biografi almarhum, kita melihat bahwa seluruh hidup Paus Fransiskus adalah kesaksian iman. Mulai dari masa pendidikannya hingga saat terpilih menjadi Paus, ia selalu terlibat dalam upaya pembebasan dari penderitaan masyarakat, khususnya di Amerika Latin,” jelasnya.
Mgr. Bernardus juga menyoroti keberanian dan spiritualitas tinggi yang dimiliki Paus Fransiskus. Dalam hidupnya, almarhum dikenal menjunjung tinggi kesederhanaan dan kedekatan dengan kaum kecil, tanpa memandang status sosial.
“Relasi pribadi Paus Fransiskus dengan Tuhan tampak nyata dalam hubungannya dengan semua orang. Ia sangat dekat dengan orang miskin, bahkan kerap makan bersama mereka di Santa Marta, tempat tinggalnya,” kenang Uskup Bernardus.
Ia pun mengajak seluruh umat Katolik di Timika untuk meneladani kehidupan Almarhum Paus Fransiskus, yang berasal dari keluarga sederhana dan senantiasa mengamalkan Injil dalam kehidupan sehari-hari.
“Mari kita meneladani hidup almarhum Paus Fransiskus, yang menjalin relasi yang erat dengan Tuhan dan hidup sesuai dengan nilai-nilai Injil,” tutupnya.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi