SALAM PAPUA (TIMIKA)- Di saat generasi milenial di kota-kota
besar bermain gadget atau game online, anak-anak Suku Dani di Lembah Baliem
asyik dengan kehidupan tradisional khas pegunungan Papua.
Biasanya selesai pulang sekolah, bagi anak laki-laki bersama
teman-temannya akan berburu serangga seperti jangkrik, tonggeret atau belalang.
Serangga-serangga yang didapat kemudian mereka bakar untuk dimakan
bersama-sama.
Anak-anak perempuan suku Dani sepulang sekolah, biasanya
akan membantu mama mereka di kebun atau membantu mamanya merajut noken.
Anak-anak Suku Dani mengenal beberapa permainan tradisional.
Permainan dilakukan beramai-ramai di halaman sekolah atau
lapangan kampung. Jenis permainan ini yaitu perlombaan melempar sege (semacam
tombak) dan panahan. Bagi yang mampu melempar sege terjauh maka ia akan juara,
begitupun bagi yang mampu memanah tepat sasaran pada obyek yang sudah
disediakan tentu ia yang akan jadi pemenang.
Permainan lainnya yaitu puradan yakni melempar kayu atau
tombak ke arah sasaran yang berupa sebuah lingkaran rotan yang dilempar di
permukaan tanah dan melaju dengan cepat. Bagi yang dengan tepat mengenai
sasaran ini berhak menjadi juara.
Selain itu ada permainan alat musik tiup tradisional yang
bernama pikon yang terbuat dari bilah bambu. Pikon ini mirip dengan harmonika.
Untuk memainkan alat musik ini diperlukan keahlian yang mumpuni untuk meniup
dan menggetarkan pikon.
Permainan-permainan tradisional ini juga dapat dilihat dalam
Festival Budaya Lembah Baliem yang berlangsung pada bulan agustus setiap
tahunnya.
Namun dalam Festival Budaya Lembah Baliem, permainan
tradisional ini dilakukan oleh orang dewasa dan tentu saja dengan hadiah dari
panitia. Dalam festival ini juga ada perlombaan karapan babi yang diikuti oleh
mama-mama. Bahkan yang lebih menarik lagi adalah beberapa turis asing turut
mengikuti permainan tradisional ini.
Bagi anak-anak Suku Dani yang tinggal di Kota Wamena, mereka
sudah jarang berburu serangga atau bermain permainan tradisional tetapi mereka
lebih suka bermain sepak bola atau bola voli. (Portal Sains.Org)
Editor: Sianturi