SALAM PAPUA (TIMIKA)- Prebiotik adalah serat makanan yang tidak dapat dicerna tubuh, tetapi perannya sangat penting sebagai makanan bagi bakteri baik di usus. Dengan demikian, serat ini secara tidak langsung berkontribusi bagi kesehatan pencernaan serta kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Serat dikenal sebagai nutrisi yang bermanfaat bagi sistem pencernaan. Namun, ada satu jenis serat khusus yang tidak hanya melancarkan pencernaan, tetapi juga penting untuk meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di dalam usus, yaitu prebiotik.

Prebiotik dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Walaupun termasuk serat, manfaat prebiotik tidak terbatas hanya untuk melancarkan sistem pencernaan. Berikut ini adalah berbagai manfaat prebiotik yang baik untuk kesehatan:

1. Mengatasi konstipasi

Prebiotik dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di usus. Bakteri baik inilah yang bermanfaat bagi sistem pencernaan, salah satunya untuk mengatasi konstipasi. Bakteri baik dapat meningkatkan frekuensi buang air besar, sekaligus melunakkan tinja agar lebih mudah dikeluarkan.

Selain baik untuk penderita konstipasi, prebiotik juga membuat buang air besar menjadi lebih teratur, sehingga asupannya tidak hanya terbatas saat mengalami konstipasi.

2. Menurunkan berat badan

Ada banyak cara untuk menurunkan berat badan, salah satunya adalah dengan mengonsumsi prebiotik. Serat ini mampu merangsang produksi hormon penurun nafsu makan dan menurunkan keinginan untuk mengonsumsi makanan yang kurang sehat, termasuk makanan yang manis.

Tidak sampai di situ, mengonsumsi prebiotik yang dikombinasikan dengan probiotik (sinbiotik) juga terbukti efektif dapat mengurangi kadar lemak penderita obesitas.

3. Menurunkan kadar gula darah

Kemampuan prebiotik dalam menurunkan keinginan mengonsumsi makanan manis juga menjadikannya bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah, termasuk kadar HbA1c.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa prebiotik dapat membantu mengatur kadar kolesterol dan trigliserida, meskipun hasilnya perlu dikaji lebih lanjut. Oleh karena itu, penderita prediabetes maupun diabetes tipe 2 direkomendasikan untuk mengonsumsi prebiotik.

4. Mencegah tulang keropos

Interaksi antara prebiotik dengan bakteri di usus besar dapat meningkatkan penyerapan kalsium. Mineral ini merupakan komponen utama untuk menjaga kesehatan tulang. Oleh karena itu, mengonsumsi prebiotik membantu Anda memiliki tulang yang padat dan tidak mudah keropos.

Selain berbagai manfaat di atas, mengonsumsi prebiotik juga dipercaya dapat meningkatkan suasana hati, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta mengoptimalkan respon antiradang alami tubuh.

Prebiotik dan Makanan yang Mengandungnya

Pilihan makanan yang mengandung prebiotik sangatlah beragam, mulai dari produk nabati hingga produk hewani. Makanan-makanan ini juga mudah ditemukan, jadi tidak sulit bagi Anda untuk mendapatkan asupan prebiotik.

Beberapa makanan sumber prebiotik yang bisa Anda konsumsi untuk memperoleh manfaat di atas adalah: Tomat, bawang putih, bawang bombay, daun bawang, pisang, apel, sayuran berdaun hijau, kacang kedelai, rumput laut, asparagus, chia seeds, kacang-kacangan, oat, madu dan susu sapi.

Anda bisa mengolah maupun menambahkan makanan yang mengandung prebiotik ke dalam menu harian dalam jumlah wajar. Jangan mengonsumsinya sekaligus dalam jumlah yang banyak. Terlalu banyak mengonsumsi prebiotik dapat menyebabkan perut kembung akibat peningkatan produksi gas.

Meskipun masih diperlukan penelitian lanjutan untuk membuktikan efektivitas prebiotik bagi kesehatan, tidak ada salahnya jika Anda ingin mengonsumsi berbagai makanan yang telah disebutkan di atas untuk memenuhi nutrisi harian yang diperlukan oleh tubuh.

Asupan prebiotik juga bisa diperoleh dari suplemen. Untuk mendapatkan manfaatnya dengan maksimal, dianjurkan untuk mengonsumsi 2,5–10 gram suplemen prebiotik setiap harinya. (Alodokter)

Editor: Sianturi