SALAM PAPUA (TIMIKA) – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika, Rampeani Rachman, menyoroti ketimpangan sarana dan prasarana pendidikan di sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Mimika. Ia menilai Dinas Pendidikan perlu segera melakukan pembenahan menyeluruh, terutama pada sekolah-sekolah unggulan yang justru minim fasilitas.

“Setelah kami Komisi III mengunjungi beberapa fasilitas pendidikan di Timika, kami menemukan banyak sekali ketimpangan sarana dan prasarana,” ungkap Rampeani, Sabtu (26/7/2025).

Salah satu temuan mencolok adalah di SMA Negeri 1 Timika, yang selama ini dikenal sebagai sekolah favorit. Namun, kenyataannya sekolah tersebut masih kekurangan ruang belajar dan fasilitas penunjang yang memadai.

“Selama ini kita sebut SMA 1 sebagai sekolah favorit, tapi ternyata infrastrukturnya jauh dari layak,” ujarnya.

Selain itu, SMK Negeri 2 Mimika di Distrik Mimika Timur juga menjadi perhatian karena minimnya ruang praktik, fasilitas olahraga, serta akses dasar seperti jembatan dan MCK yang layak. Sebagian besar siswa di sekolah ini merupakan anak-anak asli Papua.

“Di SMK 2, kondisi fasilitas sangat tidak memadai, padahal sebagian besar siswanya anak-anak asli Papua. Ini sangat memprihatinkan,” lanjutnya.

Dengan temuan ini, Komisi III berencana melakukan koordinasi langsung dengan Dinas Pendidikan Mimika untuk mendorong tindak lanjut perbaikan.

Rampeani juga mengakui bahwa dalam dua tahun terakhir, kewenangan pengelolaan SMA dan SMK berada di tingkat provinsi. Namun hal ini menjadi bahan evaluasi Komisi III untuk mengoptimalkan peran Disdik Mimika ke depan.

“SMA dan SMK memang sebelumnya di bawah provinsi, tapi sekarang saatnya kita dorong agar kualitas pendidikan juga dilihat dari kesiapan fasilitas, bukan hanya dari sisi SDM pengajar,” pungkasnya.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi