SALAM PAPUA (TIMIKA) – Perwakilan masyarakat Distrik Hoya mendatangi Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika, Senin (28/7/2025), untuk menyampaikan aspirasi terkait percepatan pembangunan di wilayah pegunungan tersebut.

Tokoh Pemuda Hoya, Anton Ogol Magai, menyebutkan sejumlah kebutuhan mendesak yang dihadapi masyarakat, mulai dari pembangunan Gereja di Kampung Jawa, jembatan gantung penghubung antara Kampung Putih dan Kampung Jawa, hingga akses jembatan dari Kampung Mamotoga menuju pusat distrik.

“Saat ini kami masih beribadah di honai, bangunannya sudah rapuh. Akses antarkampung pun sangat menyulitkan karena jembatan yang kami bangun sebelumnya rusak akibat longsor. Warga harus menyeberangi kali dengan waktu tempuh yang cukup lama,” ujarnya.

Anton juga menuturkan bahwa berbagai usulan pembangunan tersebut telah beberapa kali disampaikan dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat distrik, namun hingga kini belum mendapat respon dari Pemerintah Kabupaten Mimika.

“Kami harap melalui Komisi III, aspirasi ini bisa langsung didorong ke Pemkab Mimika. Karena selama ini kami dorong lewat Musrenbang, tapi belum diakomodir,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi III DPRK Mimika, Herman Gafur, menyatakan akan menindaklanjuti permintaan tersebut dengan berkoordinasi bersama Kepala Distrik Hoya untuk memperoleh gambaran kondisi aktual di lapangan.

“Kami melihat permintaan ini sebagai kebutuhan mendasar, bukan hanya untuk pembangunan gereja sebagai tempat ibadah, tetapi juga infrastruktur penghubung antarkampung yang sangat penting bagi aktivitas warga,” kata Herman.

Ia menambahkan, dukungan masyarakat juga menjadi kunci penting dalam kelancaran pembangunan. Oleh karena itu, masyarakat Hoya diharapkan turut aktif menjaga stabilitas dan keamanan selama proses pembangunan berlangsung.

“Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan. Mereka harus jadi garda terdepan dalam menjaga situasi agar pembangunan dapat berjalan lancar sesuai harapan bersama,” tandas Herman.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi