SALAM PAPUA (TIMIKA) - PT Petrosea Tbk Timika menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan memberi pelatihan wirausaha bagi Kelompok Tani Sagu.

Pelatihan yang bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Mimika ini, dilaksanakan di  Balai Benih Utama (BBU) Kilometer 8 Timika, Jumat (26/9/2025).

Officer CSR PT Petrosea, Joyner Kambuaya mengungkapkan bahwa pelatihan ini sebagai kelanjutan setelah beberapa waktu lalu menyerahkan bantuan mesin parut sagu. Hari ini fokus pelatihan pada peningkatan soft skill para petani sagu dengan menghadirkan pemateri yang merupakan tim dari pabrik sagu terbesar, yaitu CV Makmur, yang beralamat di jalan Irigasi.

"Beberapa waktu lalu kami sudah berikan bantuan berupa 5 unit mesin parut sagu. Namun rasanya tidak cukup kalau hanya bantuan mesin parut saja, tapi harus kita dukung juga dengan pelatihan kepada Bapak dan Ibu sebagai petani sagu," pungkas Joyner.

Semua bantuan dan pelatihan yang diberikan PT Petrosea, sambungnya, sebagai komitmen membantu masyarakat Mimika melalui program CSR.

"Dalam kegiatan ini kami juga fokus diskusi dan mendengarkan keluhan yang dihadapi petani sagu, supaya kita bisa cari solusi bersama," ujarnya.

Tidak hanya itu saja. Pada bulan Oktober mendatang, PT Petrosea juga akan memberi pelatihan khusus bagi mama-mama Papua, terkait pengolahan tepung sagu.

"Rencananya nanti kita akan olah sagu jadi es krim, kue dan aneka pangan lainnya. Giat ini khusus bagi mama-mama Papua," ucapnya.

Sementara perwakilan dari petani sagu, Petrus Moruhuwau menyampaikan terima kasih kepada PT Petrosea Tbk yang telah membantu mesin parut sagu dan memberi pelatihan tersebut.

"Kami sebagai masyarakat asli hanya bisa pangkur saja tapi dengan adanya mesin bisa membantu kami. Hari ini juga kami diberi pelatihan dan sangat bermanfaat, tinggal bagaimana kami terapkan," ujar Petrus yang tergabung di kelompok tani Moarpimene di Kampung Muara, Distrik Wania, Kabupaten Mimika.

Pada kesempatan yang sama, Penyuluh dan Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian, Abraham Butiop mengatakan, pelatihan yang digelar melalui program CSR PT Petrosea ini sangat membantu pemerintah dalam mendorong kemajuan petani sagu di Kabupaten Mimika.

Petani sagu di Mimika menurutnya masih menggunakan sistem manual, sehingga bantuan mesin parut sagu dari PT Petrosea tentunya sangat menjawab kebutuhan para petani di zaman yang saat ini terus berkembang. Pelatihan kewirausahaan juga bisa membuka wawasan dari setiap petani, baik dalam proses pengelolaan hingga pemasaran sagu.

Produksi sagu tentunya bukan hanya untuk kebutuhan makan dalam lingkup keluarga, tetapi harus dikelola supaya bisa memiliki nilai ekonomis dan menopang ekonomi.

"Makanya saat sambutan, saya sampaikan bahwa Bapak dan Ibu petani harus bisa terapkan yang dishare oleh pemateri," kata Abraham.

Pantauan salampapua.com, pemateri dari CV Makmur, Hartono Widodo menjelaskan terkait pemilihan pohon sagu yang bisa dipotong, teknik pembelahan batang sagu, pemanfaatan dan perawatan mesin parut sagu. Selain itu, seluruh petani yang hadir juga diajarkan cara penyajian tepung sagu dan pemasarannya.

Penulis: Acik

Editor: Jimmy