SALAM PAPUA (NABIRE) – Anggota Komisi II DPR RI, Komarudin
Watubun, S.H., M.H., menegaskan pentingnya memahami kebijakan Otonomi Khusus
(Otsus) Papua secara menyeluruh dalam konteks masa lalu, masa kini, dan masa
depan.
Hal itu disampaikannya dalam Rapat Koordinasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Umum bersama Gubernur Papua Tengah, Forkopimda,
dan para bupati se-Provinsi Papua Tengah, yang berlangsung di ballroom Bandara
Lama Nabire, Kamis (30/10/2025).
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Papua Tengah,
para kepala daerah, pimpinan DPR, tokoh agama, serta insan pers. Dalam
sambutannya, Komarudin menguraikan perjalanan panjang kebijakan otonomi di
Tanah Papua sejak era Presiden Soekarno hingga pemerintahan saat ini.
“Setiap masa pemerintahan memiliki kebijakan untuk Papua.
Karena itu, kita harus melihat Papua secara utuh, bukan sepotong-sepotong.
Otsus bukan hanya soal dana, tapi juga soal kewenangan dan tanggung jawab dalam
membangun masyarakat asli Papua,” ujarnya.
Komarudin menjelaskan bahwa Otsus lahir melalui proses
politik panjang bukan semata-mata pemberian dari pemerintah pusat, melainkan
hasil perjuangan tokoh-tokoh Papua yang memperjuangkan hak dan kemandirian di
tanahnya sendiri.
Dalam paparannya, ia juga menyoroti sejumlah poin penting
hasil revisi Undang-Undang Otonomi Khusus, seperti peningkatan alokasi dana
Otsus dari 2 persen menjadi 2,25 persen Dana Alokasi Umum Nasional, pembentukan
Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota (DPRK), serta pemekaran empat provinsi
baru, termasuk Papua Tengah.
Namun demikian, ia menegaskan bahwa keberhasilan Otsus
sangat bergantung pada komitmen pelaksanaannya.
“Peraturan yang baik tidak akan berguna jika tidak
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Evaluasi harus terus dilakukan agar
kebijakan tidak hanya indah di atas kertas,” tegasnya.
Selain itu, Komarudin menyoroti pentingnya pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM) Orang Asli Papua sebagai prioritas utama pembangunan
di Papua Tengah. Menurutnya, pendidikan adalah kunci perubahan dan kemajuan
masyarakat.
“Kalau kita ingin Papua Tengah maju, maka fokuslah pada
pendidikan. Sediakan kesempatan bagi anak-anak kita untuk belajar di
universitas terbaik, baik di dalam maupun luar negeri. Pendidikan adalah kunci
perubahan,” ujarnya.
Menutup sambutannya, Komarudin mengajak semua pihak untuk
memperkuat sinergi dan menjaga komitmen bersama dalam membangun Papua Tengah.
“Hanya dengan persatuan, keterbukaan, dan komunikasi yang
baik, kita bisa mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat,” tandasnya.
Penulis: Elias Douw
Editor: Sianturi

