SALAM PAPUA (TIMIKA) — Warga Kabupaten Mimika, Papua Tengah, terpaksa mengantre hingga 24 jam di SPBU akibat krisis bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Kelangkaan bensin dan solar ini menyebabkan antrean panjang di sejumlah SPBU, termasuk di SPBU SP2, Kelurahan Timika Jaya.

Pantauan di lokasi pada Selasa (7/10/2025), antrean kendaraan mencapai lebih dari 300 meter, dimulai dari Bundaran SP2 hingga melewati Puskesmas Timika Jaya. Puluhan kendaraan roda empat dan roda dua tampak mengular di pinggir jalan.

Seorang warga, Zaky, mengaku sudah mengantre sejak Senin sore namun belum mendapatkan BBM hingga keesokan harinya.

“Saya antre dari kemarin sore, tapi tidak kebagian karena SPBU tutup. Saya tinggal mobil dan pulang ke rumah. Subuh saya kembali, tapi sampai pukul 08.30 WIT belum juga masuk ke SPBU,” katanya.

Pengemudi ojek, Didit, juga mengeluhkan hal serupa. Ia sudah mengantre sejak subuh, namun hingga pukul 10.15 WIT belum mendapat bensin.

“Biasanya saya bisa narik dari pagi, tapi sekarang habis waktu hanya untuk antre,” ujarnya.

Pengawas SPBU SP2, Prianto, menjelaskan bahwa kekosongan BBM terjadi akibat keterlambatan pasokan dari kapal pengangkut.

“Sejak beberapa hari lalu pertalite dan pertamax kosong. Kami belum tahu pasti penyebabnya, tapi informasinya kapal BBM belum masuk,” ungkapnya.

SPBU SP2 sendiri beroperasi dari pukul 06.00 WIT hingga 20.00 WIT. Namun, antrean sudah terjadi sebelum jam operasional dimulai, dan sering kali pasokan tidak mencukupi kebutuhan antrean yang terus membludak.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Pertamina atau pemerintah daerah terkait penyebab keterlambatan pasokan BBM dan upaya penanganannya.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi