SALAM PAPUA (TIMIKA)- Perbedaan manicure dan pedicure sering
bikin bingung, terutama bagi yang baru ingin merawat kuku di salon. Mengetahui
perbedaannya penting supaya Anda bisa memilih perawatan kuku yang tepat sesuai
kebutuhan dan kesehatan.
Banyak orang mengira manicure dan pedicure hanya soal
memotong atau mempercantik kuku, padahal keduanya punya perbedaan mendasar,
terutama pada area, tindakan, dan cara perawatannya.
Dengan memahami perbedaan manicure dan pedicure, Anda bisa
memaksimalkan manfaat yang didapat dan sekaligus mencegah risiko kesehatan
akibat perawatan yang kurang tepat.
Ini Perbedaan Manicure dan Pedicure
Manicure dan pedicure sama-sama menjadi cara merawat kuku,
tetapi fokus dan langkahnya berbeda. Supaya lebih jelas, berikut perbedaan
manicure dan pedicure yang perlu Anda ketahui:
1. Perbedaan berdasarkan fokus perawatannya
Manicure berfokus pada kuku tangan. Prosesnya biasanya
meliputi merendam tangan, memotong dan mengikir kuku, merapikan kutikula, lalu
membersihkan area sekitar kuku. Setelah itu, biasanya diakhiri dengan pelembap
pada tangan dan cat kuku sesuai keinginan.
Pedicure dilakukan pada kuku kaki. Langkahnya meliputi
merendam kaki, memotong kuku, membersihkan kulit sekitar, serta menghaluskan
tumit atau telapak menggunakan scrub atau batu apung. Perawatan ini juga
ditutup dengan pelembap khusus dan bisa ditambah cat kuku pada jari kaki.
Jadi, perbedaan manicure dan pedicure akan dilakukan
menyesuaikan kebutuhan kuku tangan dan kaki.
2. Perbedaan berdasarkan manfaatnya
Manicure bermanfaat untuk menjaga kuku tangan tetap bersih,
rapi, dan terlihat indah. Perawatan ini juga membantu mengurangi risiko kuku
patah, kutikula kering, hingga infeksi ringan pada kuku tangan.
Pedicure lebih berfokus pada kesehatan dan kenyamanan kaki,
seperti mencegah penumpukan kulit mati, mengatasi bau kaki dan kapalan, serta
menurunkan risiko infeksi jamur.
Selain manfaat tersebut, baik manicure maupun pedicure,
sama-sama dapat memberikan efek psikologis positif, mulai dari relaksasi,
peningkatan suasana hati, rasa percaya diri, hingga membantu mengurangi stres.
3. Perbedaan berdasarkan kerumitan perawatannya
Manicure biasanya lebih sederhana dan tidak memerlukan waktu
lama. Perawatan ini cukup membersihkan kuku, merapikan kutikula, dan memberi
cat kuku bila diinginkan. Ini membuat manicure sering dilakukan lebih rutin
untuk menjaga kerapian tangan.
Pedicure cenderung lebih rumit karena area kaki membutuhkan
perhatian ekstra. Kulit kaki biasanya lebih tebal dan sering mengalami masalah,
seperti kapalan atau tumit pecah-pecah. Proses pedicure juga harus hati-hati
agar tidak melukai kulit kaki yang sensitif.
4. Perbedaan berdasarkan frekuensi perawatannya
Perbedaan manicure dan pedicure terletak pada frekuensi
perawatannya. Manicure bisa dilakukan lebih sering, misalnya 1–2 minggu sekali.
Hal ini cocok bagi Anda yang ingin kuku tangan selalu terlihat rapi atau suka
berganti warna cat kuku.
Pedicure umumnya dilakukan 2–4 minggu sekali, tergantung
kondisi kaki dan aktivitas sehari-hari. Jika sering memakai sepatu tertutup
atau mudah mengalami kapalan, pedicure sebaiknya dilakukan lebih rutin agar
kesehatan kaki tetap terjaga.
Walaupun bermanfaat, manicure dan pedicure tetap memiliki
risiko jika dilakukan tanpa kebersihan dan teknik yang tepat. Infeksi jamur
atau bakteri bisa muncul akibat alat yang tidak steril, sedangkan pemotongan
kuku atau kutikula terlalu dalam dapat menyebabkan luka, peradangan, atau
iritasi.
Oleh karena itu, pastikan Anda memilih salon yang
berpengalaman dan terbukti menjaga kebersihan alat, menggunakan produk aman,
serta mengikuti prosedur sesuai standar. Jangan ragu untuk menanyakan prosedur
maupun produk yang digunakan, agar perawatan tetap nyaman dan minim risiko.
Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti
diabetes, psoriasis arthritis, atau masalah kulit, sebaiknya pahami dulu
perbedaan manicure dan pedicure sebelum memilih jenis perawatannya. (Aldokter)
Editor: Sianturi