SALAM PAPUA (TIMIKA)- Tahun 2025 hari ini menandai 24 tahun Otonomi Khusus (Otsus) di Tanah Papua. Di tengah kritik dan dinamika politik, satu hal tidak bisa dipungkiri: perhatian pemerintah pusat terhadap Papua justru semakin besar, terutama sejak diberlakukannya Otsus Jilid II dan pemekaran empat provinsi baru.

Dana Otsus ditingkatkan menjadi 2,25% DAU Nasional, dengan fokus pada pendidikan, kesehatan, ekonomi OAP, dan infrastruktur. Pemerintah pusat tidak hanya memberi anggaran, tetapi juga mengarahkan agar penggunaannya lebih tepat sasaran.

Pemekaran provinsi bukan sekadar kebijakan politik, tetapi cara memperpendek rentang kendali pelayanan publik. Kini layanan administrasi, pendidikan, dan kesehatan semakin dekat dengan masyarakat, terutama di wilayah pegunungan dan pesisir terpencil.

Trans Papua, bandara baru, jaringan listrik, dan internet yang makin luas adalah bukti kehadiran negara. Pendidikan dan kesehatan juga menunjukkan kemajuan dari penurunan beberapa penyakit endemik hingga meningkatnya partisipasi sekolah dan beasiswa Otsus.

Papua tidak lagi sepenuhnya bergantung pada tambang. Pemerintah mendorong sektor perikanan, pertanian rakyat, UMKM OAP, hingga pariwisata budaya. Hilirisasi dan pertumbuhan investasi mulai dirasakan di berbagai wilayah.

Meski kemajuan nyata ada, pekerjaan rumah pemerintah juga besar: dugaan korupsi dana Otsus masih terjadi, pelayanan pedalaman belum merata, konflik keamanan masih menghambat pembangunan, dan kapasitas birokrasi daerah belum optimal. Kritik ini penting agar Otsus tidak berhenti sebagai kebijakan anggaran, tetapi benar-benar menghadirkan kesejahteraan.

Setelah 24 tahun, Papua berada pada fase penting: fondasi pembangunan sudah diletakkan, dan negara hadir lebih kuat dari sebelumnya. Yang diperlukan kini adalah konsistensi, pengawasan ketat, serta keterlibatan aktif masyarakat Papua agar perubahan yang dimulai tidak berhenti di tengah jalan.

Memasuki 24 tahun Otonomi Khusus, Papua berada dalam fase baru pembangunan. Meski kritik tetap muncul, perhatian pemerintah pusat terhadap Papua justru semakin kuat melalui peningkatan Dana Otsus, pemekaran provinsi baru, serta percepatan pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar.

Dalam skala Papua secara keseluruhan, Mimika menjadi salah satu daerah yang paling tampak kemajuannya, baik dari sisi dukungan pemerintah pusat maupun sinergi pemerintah daerah.

1. Infrastruktur dan Akses Publik Meningkat

Mimika berkembang sebagai simpul pembangunan di wilayah selatan Papua. Peningkatan jalan, fasilitas perhubungan, perluasan Bandara Mozes Kilangin, serta pertumbuhan kawasan perkotaan menunjukkan bahwa negara hadir dan bekerja.

2. Sektor Kesehatan Mengalami Perbaikan

Keberadaan RSUD Mimika, RS Mitra Masyarakat, serta fasilitas kesehatan yang terus ditingkatkan membuat layanan jauh lebih baik dibanding satu dekade lalu. Meski tantangan pedalaman masih ada, pemerintah terus memperkuat Puskesmas, layanan keliling, dan sistem rujukan.

3. Pendidikan dan SDM OAP Terus Didorong

Beasiswa Otsus, pembangunan sekolah negeri, serta hadirnya sekolah unggulan dan SMK berbasis industri membuka jalan baru bagi generasi muda Mimika. Program vokasi dan pelatihan kerja didorong untuk meningkatkan daya saing SDM Papua.

4. Ekonomi Bertumbuh, Meski Belum Merata

Sektor pertambangan dan kawasan industri menjadi motor ekonomi Mimika. Pemerintah daerah kini mulai memperluas basis ekonomi melalui pengembangan perikanan, pariwisata, dan UMKM agar pembangunan lebih berkelanjutan dan tidak bertumpu pada sektor ekstraktif saja.

5. Pengurangan Risiko Bencana dan Ketahanan Wilayah

Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Mimika menunjukkan keseriusan pemerintah memperkuat mitigasi bencana. Langkah ini penting untuk meminimalkan risiko banjir, longsor, dan kerawanan pesisir yang kerap mengancam warga.

Dua puluh empat tahun Otsus membuktikan bahwa negara tidak meninggalkan Papua. Justru kehadiran pemerintah semakin kuat melalui kebijakan, anggaran, dan pembangunan yang terus bergerak. Di Mimika, perubahan itu terlihat nyata pada berkembangnya infrastruktur, meningkatnya layanan dasar, dan menguatnya struktur ekonomi daerah.

Tugas berikutnya adalah memastikan seluruh kemajuan ini dapat dirasakan hingga kampung paling jauh. Negara telah hadir; kini saatnya memastikan kehadiran itu membawa kesejahteraan yang benar-benar merata bagi seluruh orang Papua.

Penulis: Sianturi