SALAM PAPUA (TIMIKA)- Tidak sedikit ibu menyusui yang
melakukan diet agar berat badannya kembali normal seperti sebelum hamil.
Padahal, diet saat masa menyusui bisa berdampak pada produksi dan kualitas ASI,
lho. Jadi, boleh nggak sih ibu menyusui melakukan diet?
Setelah melahirkan, tugas seorang ibu adalah menyusui
bayinya setiap saat setidaknya selama 6 bulan pertama atau disebut juga ASI
eksklusif. Umumnya, bayi baru lahir akan sering menyusu 1−2 jam sekali. Karena
alasan inilah, payudara akan terpancing untuk terus memproduksi dan
mengeluarkan ASI.
Ketika sedang menyusui siang dan malam, tubuh tentu
membutuhkan banyak energi. Jadi, jangan heran bila tubuh Busui seakan-akan
menuntut lebih banyak pasokan makanan dan air sehingga mudah lapar dan haus.
Ibu Menyusui Tidak Dianjurkan untuk Melakukan Diet Ketat
Karena alasan di atas, wajar saja bila saat menyusui Busui
akan makan lebih banyak. Hal ini tentu membuat Busui kesulitan untuk menurunkan
bobot tubuh setelah melahirkan atau bahkan membuat berat badan justru
meningkat.
Nah, bila ingin diet, pastikan Busui tidak melakukannya
dengan berlebihan, ya. Diet saat menyusui sebenarnya boleh-boleh saja, kok.
Hanya saja, Busui tidak dianjurkan untuk menerapkan diet ketat, yaitu diet yang
dilakukan dengan cara memangkas waktu makan atau mengubah porsi makan secara
drastis.
Misalnya, Busui sengaja melewatkan waktu sarapan dan makan
malam, mengganti menu makan lengkap dengan menu tanpa lemak, protein, atau
karbohidrat, atau hanya mengonsumsi sayuran dan buah-buahan setiap hari.
Memang, diet seperti itu dipercaya mampu menurunkan berat
badan dalam waktu singkat. Akan tetapi, diet tersebut tidak sehat dan bisa
membuat Bumil kekurangan kalori dan nutrisi. Padahal, saat menyusui Busui
membutuhkan ekstra kalori dan nutrisi, lho.
Selain sebagai sumber energi Busui, setiap makanan dan
minuman yang Busui konsumsi berperan penting untuk menunjang nutrisi yang
terkandung pada ASI dan meningkatkan jumlah ASI.
Bila Busui tetap melakukan diet ketat, dikhawatirkan
kebutuhan gizi Si Kecil dari ASI tidak tercukupi dengan baik. Hal tersebut
tentu bisa berdampak pada proses tumbuh kembangnya.
Selain itu, Busui juga akan kekurangan energi yang
dibutuhkan untuk memproduksi ASI sehingga ASI jadi sedikit. Kekurangan energi
juga akan membuat Busui lemas dan ini tentunya akan menyebabkan Busui kesulitan
untuk merawat Si Kecil dan menyusuinya, kan?. (Alodokter)
Editor: Sianturi

