SALAM PAPUA (TIMIKA) – Pejabat (Pj) Sekretaris Daerah
(Sekda) Kabupaten Puncak, Nenu Tabuni, mendatangi puluhan warganya yang
terlibat perang di Kampung Amole, Distrik Kwamki Narama, Kabupaten Mimika,
Kamis (14/11/2025).
Kehadiran Nenu bersama Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol
Alfred Papare, bertujuan untuk menghentikan pertikaian dan mengajak seluruh
warga asal Puncak yang terlibat agar segera berdamai serta kembali ke kampung
halaman mereka.
“Ini Kabupaten Mimika, bukan Kabupaten Puncak. Jadi jangan
lagi berperang. Mari kita kembali dan jangan membuat keributan di Mimika,”
tegas Nenu yang turut didampingi Ketua MRP Papua Tengah, Agus Anggaibak, dan
anggota DPR Papua Tengah, Yohanes Kemong.
Dalam kesempatan itu, Nenu menyampaikan permintaan maaf
kepada warganya yang berkonflik maupun kepada masyarakat Mimika, karena
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Puncak terlambat merespons dan hadir untuk
mendamaikan pertikaian tersebut.
“Saya mengakui bahwa kami terlambat merespons. Banyak tokoh
dan mahasiswa sudah mendesak agar Pemkab Puncak hadir, tapi kami lambat
menanggapinya. Karena itu, saya atas nama pemerintah meminta maaf,” ujarnya.
Ia menambahkan, setelah berkoordinasi dengan Kapolda Papua
Tengah, DPR Papua Tengah, dan MRP Papua Tengah, pihaknya kini hadir langsung
untuk mengakhiri perang dan mencegah jatuhnya korban jiwa di antara kedua
kelompok.
Selain itu, Nenu juga menyampaikan permintaan maaf kepada
Pemerintah Kabupaten Mimika dan masyarakat setempat, karena berdasarkan
informasi yang diterimanya, dua kelompok yang bertikai merupakan murni warga
asal Kabupaten Puncak.
“Saya minta maaf kepada Pemkab Mimika. Berdasarkan
informasi, yang berperang ini bukan warga Mimika, tapi warga Puncak,”
pungkasnya.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi

