SALAM PAPUA (NABIRE) – Ibu Gubernur Papua Tengah, Nurhaidah Meki Nawipa, resmi meluncurkan Program Pelatihan Petani Profesional sekaligus melakukan penanaman bersama Kelompok Tani Yabulom Uu di Kompleks Korowa, Kampung Samabusa, Nabire, Sabtu (15/11/2025), pukul 08.30–13.30 WIT.

Kegiatan ini diikuti 64 mama-mama dari Kelompok Tani Yabulom Uu, termasuk sebagian pengungsi dari Kabupaten Puncak, serta sejumlah undangan. Hadir pula Sekretaris Dinas Teluk Kimi dan pendamping dari Yayasan Bina Tani Sejahtera.

Pelatihan dibuka dengan pembuatan rumah semai berukuran 5 x 3 meter, dilanjutkan pembinaan pengolahan benih ke polibag. Adapun benih yang disemai meliputi cabai, semangka, ketimun, dan tomat.

“Hari ini kami melakukan perampingan terhadap mama-mama tani di Kampung Korowa. Setelah sebelumnya membuat rumah persemaian, hari ini fokus pada pembuatan semai,” kata Melani Pigai, pendamping tani Yayasan Bina Tani Sejahtera.

Menurutnya, peserta diajarkan teknik dasar persemaian yang baik, termasuk pemilihan tanah sebagai media tanam menggunakan pot tray, daun pisang, atau daun mangga.

“Kami berharap benih yang ditanam bisa memberi hasil yang baik. Antusias mama-mama juga terus meningkat,” ujarnya sambil menyampaikan terima kasih kepada Nurhaidah Meki Nawipa selaku Ketua PKK Papua Tengah atas fasilitasi kegiatan tersebut.

Pendamping lainnya, Mis Murib, turut mengapresiasi kegiatan yang dinilainya sangat penting bagi masa depan ekonomi masyarakat.

“Ini bukan kegiatan biasa, ini menyangkut kehidupan. Bicara ekonomi, bicara hidup,” tegasnya.

Ia menilai orang Papua memiliki potensi besar dalam pertanian.

“Kita punya tanah, artinya kita sudah punya segalanya. Uang ada dalam tanah ternak, rumah, mobil, istri semuanya ada. Tinggal kita kelola dengan baik,” ujarnya.

Pelatihan ini merupakan tahap kedua setelah pembangunan rumah semai. Ke depan, peserta akan melanjutkan pembongkaran lahan, pembuatan bendungan, penanaman, perawatan, hingga pemanenan.

Kelompok Tani Yabulom Uu berharap Dinas Pertanian Provinsi Papua Tengah maupun Kabupaten Nabire dapat memberikan perhatian lebih serius, terutama terkait penyediaan bibit dan peralatan pendukung pertanian.

Penulis: Elias Douw

Editor: Sianturi