SALAM PAPUA (NABIRE) – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA)
Provinsi Papua Tengah menjalin kerja sama dengan Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI) dalam penyusunan Modul Pembelajaran Bahaya HIV-AIDS yang akan
diterapkan di sekolah dan perguruan tinggi di wilayah Papua Tengah.
Kegiatan yang berlangsung di Sekretariat KPA Papua Tengah,
Selasa (11/11/2025), merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya pada
Agustus lalu yang membahas penyusunan modul tersebut.
Ketua KPA Papua Tengah, Freny Anouw, mengatakan kegiatan ini
merupakan tahap finalisasi modul pembelajaran tentang bahaya HIV.
“Kami bekerja sama dengan UPI agar modul ini bisa menjadi
acuan pendidikan formal di sekolah-sekolah,” ujar Freny kepada sejumlah
wartawan, termasuk Salam Papua, di Nabire.
Freny menuturkan, langkah ini diambil karena penyebaran HIV
di Papua Tengah dinilai semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan data terbaru,
jumlah kasus mencapai 23.535 orang.
“Sosialisasi biasa tidak lagi cukup, sehingga dibutuhkan
pendekatan sistematis melalui dunia pendidikan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, modul tersebut akan diterapkan mulai dari
kelas 4 SD hingga perguruan tinggi, dalam bentuk materi muatan lokal khusus,
bukan bagian dari pelajaran bimbingan konseling (BK).
“Tujuannya agar pelajar dan mahasiswa dapat memahami secara
langsung bahaya HIV dan penyakit menular seksual (IMS),” ujarnya.
Freny menambahkan, kasus HIV banyak ditemukan pada usia
produktif, bahkan ada yang mulai dari usia 11–14 tahun. Karena itu, edukasi
sejak dini menjadi sangat penting.
Dalam modul yang disusun bersama UPI, materi akan mencakup
pemahaman tentang HIV, IMS, dan kesehatan reproduksi bagi laki-laki maupun
perempuan.
KPA Papua Tengah juga berencana melakukan uji coba di dua
hingga tiga sekolah di Nabire sebelum modul tersebut diterapkan di seluruh
wilayah Papua Tengah.
“Program ini juga merupakan bagian dari visi dan misi
Gubernur Papua Tengah untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan bebas HIV,”
pungkas Freny.
Ia menegaskan, langkah ini merupakan solusi nyata dalam
menekan penyebaran HIV di kalangan generasi muda.
Penulis: Elias Douw
Editor: Sianturi

