SALAM PAPUA (TIMIKA) – Pemerintah Kampung Nawaripi dipimpin Kepala Kampung Nurman Ditubun bersama Karang Taruna dan BUMDes Nawaripi serta Babinpotdirga Lanud YKU Timika Wilayah Binaan Kampung Nawaripi, Serka Kasimirus Anitu membagikan 2.000 masker kepada siswa dan guru SMA Negeri 1 Mimika pada Senin (17/11/2025). Pembagian ini dilakukan sebagai respons atas keluhan debu dan material proyek yang mengganggu proses belajar mengajar di lingkungan sekolah tersebut.

Masker diterima langsung oleh Kepala SMA Negeri 1 Mimika, Dra. Nona Yeniy Gogani, M.Pd, bersama para guru dan siswa. Secara simbolis, masker juga dipakaikan kepada sejumlah siswa di beberapa kelas.

Kepala Kampung Nawaripi, Nurman Ditubun, menjelaskan bahwa sejumlah warga dari RT 5, 7, dan 13 melaporkan terjadinya banjir di kawasan permukiman mereka. Setelah dilakukan pengecekan, ditemukan bahwa banjir setinggi selutut itu disebabkan saluran drainase yang tersumbat akibat pembuangan sisa material pembangunan di area sekolah.

“Kontraktor membuang sisa bangunan ke drainase dan membangun basecamp tepat di atas saluran air, sehingga menyebabkan kemacetan aliran,” ungkap Nurman.

Ia mengaku telah turun langsung ke lokasi untuk melakukan mediasi dan penanganan sementara hingga aliran air kembali normal.

Sebagai Ketua Komite Sekolah, Nurman juga menyoroti dampak aktivitas pembangunan gedung baru yang dinilainya mengganggu kenyamanan dan keselamatan guru maupun siswa.

“Kontraktor tidak memasang pagar pembatas, padahal siswa dan guru beraktivitas di area itu. Gedung sudah naik ke lantai dua. Jika ada material jatuh dan mengenai anak-anak, siapa yang bertanggung jawab? Ini sangat tidak safety,” tegasnya.

Ia meminta Bupati Mimika agar menginstruksikan OPD teknis melakukan pemeriksaan terhadap tiga proyek yang sedang dikerjakan di sekolah tersebut: pembangunan pagar, laboratorium, dan 20 ruang kelas baru.

Nurman menambahkan, debu dari aktivitas pembangunan berpotensi mengganggu kesehatan warga sekolah. Karena itu, ia berinisiatif berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk pengadaan 2.000 masker.

“Siswa sekitar 1.500 orang dan guru 200 orang. Kami berharap masker ini bisa membantu mengurangi dampak debu bagi semua,” katanya.

Penulis/Editor: Sianturi