SALAM PAPUA (TIMIKA) – Konflik bersenjata panah antar dua kelompok warga di Distrik Kwamki Narama, Kabupaten Mimika, yang pecah sejak 2 November 2025, berpotensi berkepanjangan.

Pasalnya, insiden ini telah menelan korban jiwa seorang pendeta, dan kini muncul ancaman “bayar kepala” atau aksi balas dendam dari pihak korban.

Kapolsek Kwamki Narama, Ipda Yusak Sawaki, mengungkapkan bahwa pihak keluarga korban menuntut agar ada balasan terhadap kelompok pelaku.

“Setelah satu korban yang merupakan pendeta, sampai sekarang pihak keluarga korban ingin ada korban balasan dari pihak pelaku,” ujar Ipda Yusak kepada Salampapua.com, Rabu (5/11/2025).

Menanggapi ancaman tersebut, Polres Mimika bergerak cepat melakukan koordinasi lintas wilayah dengan mengundang para tokoh masyarakat, KNPI, DPRK, Pemerintah Kabupaten Mimika, serta Polres Kabupaten Puncak. Langkah ini dilakukan untuk memediasi kedua pihak dan menandatangani kesepakatan damai.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Pemkab dan Polres Puncak agar masalah ini bisa segera diselesaikan secara bersama,” tambahnya.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi