SALAM PAPUA (TIMIKA)- Apakah epilepsi menular sering menjadi
pertanyaan yang menimbulkan kekhawatiran dan stigma. Padahal, dengan memahami
fakta medis yang benar, masyarakat bisa terhindar dari salah persepsi tentang
kondisi ini.
Epilepsi merupakan gangguan pada sistem saraf pusat yang
memengaruhi aktivitas listrik di otak dan dapat memicu kejang berulang. Namun,
kondisi ini sering disalahpahami sebagai penyakit yang bisa menyebar, sehingga
banyak orang bertanya-tanya apakah epilepsi menular.
Apakah Epilepsi Menular?
Epilepsi terjadi karena gangguan pada sistem kelistrikan
otak dan bukan akibat infeksi virus atau bakteri. Jadi, jawaban dari pertanyaan
“apakah epilepsi menular?” adalah tidak.
Penyakit ini tidak dapat menular melalui kontak langsung,
udara, air liur, maupun darah, seperti pada penyakit flu, cacar air, atau TBC.
Kondisi ini umumnya dipengaruhi oleh faktor genetik, cedera kepala, riwayat
infeksi otak, kelainan struktur otak, atau komplikasi saat lahir.
Tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa epilepsi dapat
berpindah dari satu orang ke orang lain saat bersentuhan atau tinggal serumah.
Membantu seseorang yang sedang kejang juga tidak menyebabkan penularan.
Walau demikian, beberapa jenis epilepsi dapat berkaitan
dengan faktor keturunan. Hal ini bukan penularan seperti penyakit infeksi,
melainkan peluang yang sedikit lebih tinggi dalam keluarga karena adanya faktor
genetik tertentu.
Pertolongan Pertama Saat Melihat Kejang Epilepsi
Alih-alih khawatir apakah epilepsi menular, hal yang lebih
penting adalah mengetahui cara memberikan pertolongan pertama dengan tepat
ketika seseorang mengalami kejang. Berikut langkah-langkah yang perlu
dilakukan:
Amankan area sekitar dari benda tajam atau keras agar
penderita tidak cedera. Miringkan tubuh penderita secara perlahan untuk menjaga
jalan napas tetap terbuka. Cegah penderita jatuh atau terbentur, tetapi jangan
menahan gerakan kejang.
Jangan memasukkan apa pun ke dalam mulut, termasuk sendok,
jari, atau benda lain. Pantau durasi kejang. Bila berlangsung lebih dari 5
menit, terjadi berulang tanpa sadar penuh di antaranya, atau ini adalah kejang
pertama, segera cari pertolongan medis. Tetap berada di dekat penderita hingga
kejang mereda dan mereka kembali sadar sepenuhnya.
Menghilangkan mitos bahwa apakah epilepsi menular sangat
penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih ramah dan suportif bagi
penderitanya. Edukasi yang benar akan membantu mengurangi stigma sekaligus
mencegah terjadinya diskriminasi yang tidak berdasar.
Jika Anda masih memiliki kekhawatiran atau ingin mendapatkan
informasi lebih lengkap mengenai epilepsi, jangan ragu untuk konsultasi dengan
dokter. (Alodokter)
Editor: Sianturi

