SALAM PAPUA (TIMIKA) – Tim Marching Band Symphony Amor
Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP), binaan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat
Amungme dan Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport
Indonesia (PTFI), siap berlaga pada ajang bergengsi Jakarta Drum Corps
Internasional (JDCI) 2025 kategori Drumline Battle.
Sebanyak 14 pelajar Papua dari SATP diberangkatkan menuju
Jakarta melalui Bandara Mozes Kilangin Timika, Selasa (16/12/2025), untuk
membawa nama Mimika dan Papua ke panggung nasional.
Wakil Kepala Kesiswaan SATP, Tiara Imbiri, mengatakan bahwa
tim telah menjalani persiapan intensif sejak September hingga Desember 2025.
Proses latihan tidak hanya difokuskan pada kemampuan musikal, tetapi juga
pembentukan karakter, disiplin, kebersamaan, dan rasa percaya diri para siswa.
“Anak-anak sudah kami siapkan sejak September setelah
menerima undangan perlombaan. Kami berkoordinasi dengan YPMAK dan PTFI untuk
mendapatkan dukungan penuh. Perlombaan akan berlangsung pada 19 hingga 21
Desember 2025,” ujar Tiara.
Menurutnya, keikutsertaan SATP dalam ajang JDCI merupakan
bukti bahwa generasi muda Papua mampu bersaing di tingkat nasional, bahkan
internasional, melalui seni dan budaya. Irama dan harmoni yang dibawakan
menjadi representasi semangat kolektif serta identitas budaya Papua.
“Melalui drumline battle ini, anak-anak Papua menunjukkan
bahwa seni dan budaya lokal memiliki daya saing global. Ini adalah wujud
keberanian, disiplin, dan kebanggaan sebagai anak Papua,” jelasnya.
Tiara juga mengapresiasi dukungan PT Freeport Indonesia
melalui program kemitraan yang membuka ruang bagi siswa SATP untuk
mengekspresikan potensi dan identitas budaya mereka di panggung yang lebih
luas.
“Dengan irama yang berakar dari semangat Papua, Tim Symphony
Amor membawa pesan bahwa harmoni dan kerja keras adalah nilai universal yang
lahir dari tanah Papua dan kini bergema di tingkat nasional,” tambahnya.
Ia berharap keikutsertaan perdana ini dapat memberikan hasil
terbaik bagi para siswa, sekaligus menjadi pengalaman berharga dalam perjalanan
mereka.
“Target kami tentu hasil terbaik, namun yang utama adalah
keberanian anak-anak untuk tampil percaya diri. Itu sudah menjadi kebanggaan
tersendiri bagi kami,” pungkas Tiara.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi

