SALAM PAPUA (TIMIKA) - Satreskrim Polres Mimika berhasil menguak penyebab tewasnya Muhammad Idris yang merupakan pedagang sembako di Jalan Hasanudin Timika, Kabupaten Mimika, yang terjadi sekira pukul 15.26 WIT, Sabtu (18/11/2023).

Dalam hitungan menit usai menerima laporan sekira pukul 15.30 WIT, di hari kejadian Satreskrim Polres Mimika bergerak cepat melakukan olah TKP, mengumpulkan bukti dan memeriksa sejumlah  saksi. Berdasarkan analisa kamera pengintai  (CCTV) di sekitar TKP, polisi menemukan adanya kejanggalan dari informasi awal bahwa korban tewas lantaran dirampok.

Kasatreskrim Polres Mimika, Iptu Fajar Sadiq menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan dan pemeriksaan terhadap para saksi, disimpulkan bahwa pelaku adalah berinisial H (19) yang merupakan orang terakhir bersama korban dan merekayasa kejadian tersebut sebagai kasus pencurian yang disertai kekerasan.

"Setelah kami  lakukan pemeriksaan lebih dalam, pelaku mengaku melakukan aksinya didasari oleh keinginan untuk menguasai atau mencuri uang arisan korban sebesar Rp 40.000.000," ungkap Iptu Fajar, Minggu (19/11/2023).

Dijelaskan, pelaku mengaku bahwa di hari kejadian ia datang ke kios korban sekitar pukul 13.00 WIT bersama rekannya dari SP V dengan tujuan meminjam uang arisan korban sebesar Rp 40 juta untuk membeli laptop dan kamera.

Setibanya di kios korban, rekan korban yang mengantar langsung kembali ke SP V. Setelah masuk ke dalam kios, pelaku dan korban sempat mengobrol dan selanjutnya pelaku meminta korban untuk dipijit sembari tengkurap di atas kasur milik korban dan korbanpun memijit pelaku. Namun selang berapa waktu kemudian, pelaku mengaku menginjak leher korban sebanyak 4 kali hingga mulut dan hidung korban mengeluarkan darah.

"Pelaku selanjutnya berupaya mencari uang Rp 40 juta milik korban tapi tidak ketemu, sehingga pelaku mengambil uang hasil dagangan korban sebesar Rp 532.000 dengan berbagai uang pecahan. Pelaku dan korban ini baru berteman selama kurang lebih tiga bulan terakhir," jelasnya.

Beruntung ada saksi atas nama Hj. Anwar yang memergoki pelaku saat melancarkan aksinya menghabiskan nyawa korban. Hj. Anwar yang saat itu mampir ke kios korban melihat langsung pelaku berada di atas tubuh korban yang dalam posisi tengkurap dengan mulutnya mengeluarkan darah.

Lantaran dipergoki saksi, pelaku berupaya merekayasa bahwa korban secara tiba-tiba muntah darah setelah dianiaya dua orang tidak dikenal atau perampok.

"Tolong pak Kakek (panggilan pelaku kepada korban) muntah darah," katanya.

Melihat kondisi itu, saksi langsung berlari keluar kios dan meminta bantuan warga hingga korban dievakuasi ke RSUD Mimika untuk dilakukan penanganan awal.

"Setelah korban sudah dievakuasi ke RSUD, pelaku Hendra selanjutnya diarahkan membuat laporan ke Polres Pelayanan 01 oleh salah satu rekan korban yang ikut mengantar korban ke RSUD," ujar Iptu Fajar.

Lebih lanjut Fajar mengatakan bahwa berdasarkan arahan pimpinan, dalam hal ini Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra, kasus-kasus menonjol yang berkaitan dengan menghilangkan nyawa orang menjadi atensi khusus sehingga harus maksimal dalam upaya pengungkapannya. Dengan demikian diharapkan kepada seluruh masyarakat khususnya keluarga para korban untuk bersabar.

"Untuk pengungkapan kasus menonjol ini tentunya kami tidak bisa bergerak sendiri. Makanya kami sangat mengharapkan bantuan masyarakat dalam memberi informasi," tutupnya.

Penulis : Acik

Editor : Jimmy