SALAM
PAPUA (TIMIKA) - Sebagian lirik lagu nasional
"Halo-halo Bandung" kini jadi hal yang selalu terucap dari mulut
Wakil Ketua Pengurus Komisariat Federasi Pertambangan dan Energi Konfederasi
Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (PK FPE KSBSI) PT Pangansari Utama (PSU),
Marbinahar Purba.
"Halo-Halo Bandung Ibu Kota Periangan.
Halo-Halo Bandung Kota Kenang-Kenangan" terus terucap pasca Penandatanganan hasil Perundingan Kerja
Bersama PSU Freeport Area, Serikat Buruh
dan Serikat Pekerja di Jakarta pada 22 Mei 2024. Karena di Kota Bandung semua persyaratan kerja, hak, dan kewajiban
kedua belah pihak yang berunding diputuskan dan disetujui.
Marbinahar bersama Tim Serikat Buruh lainnya
mengatakan, takkan melupakan Kota Bandung, karena saat perundingan, sempat
terjadi perbedaan pandangan.
Perdebatan, dan diskusi panjang mewarnai
hari-hari perundingan selama enam hari. Namun semua itu hanya menjadi kenangan,
manakala pihak-pihak yang berunding telah menyetujui hasil perundingan kerja
bersama ke-13 periode 2024-2026 ini.
“Alot sekali perundingan itu, tapi pihak yang
berunding melakoninya dengan kepala dingin, tenang dan damai. Terjadi adu
argumentasi, tapi akhirnya selesai dan tuntas. Pihak Serikat Buruh dan Serikat
Pekerja bersama PSU menyetujui
pasal-pasal tentang kesejahteraan karyawan, dan ketentuan lain yang mengatur
hak dan kewajiban perusahaan dan pekerja,” ucap Marbinahar.
Pria asal Tanah Batak ini menyebutkan, serikat
dan PSU sama-sama saling memahami dan mengedepankan harmonisasi sebagai mitra
yang baik inilah, yang melandasi tuntasnya kesepakatan dengan cepat selama enam
hari.
"Adu argumentasi, perdebatan adalah hal
biasa,” ujarnya lagi sembari mengajak semua pihak untuk saling mendukung,
bekerjasama memajukan perusahaan untuk kesejahteraan bersama.
Marbinahar optimistis perundingan akan
berlangsung dengan baik dan lancar. Pasalnya, tahapan-tahapan perundingan sudah
dilakukan dengan baik. Mulai dari tahap verifikasi, pra perundingan hingga
pelaksanaan perundingan di Bandung, Jawa Barat pada 13-18 Mei 2024 lalu. Hal
ini terbukti dengan tercapainya kesepakatan yang dapat memberi manfaat baik
perusahaan maupun karyawan atau pekerja.
Serikat Buruh menilai, keberadaan Pangansari
Utama selama ini berdampak positif bagi masyarakat Papua. Pangansari sendiri
komit memberdayakan sumber daya manusia anak-anak Papua, dengan memberi
kesempatan bersekolah melalui pemberian beasiswa. Pangansari juga memberdayakan
pengusaha lokal dengan menampung hasil pertanian dan peternakan mereka, sebagai
bahan baku industri catering.
Marbinahar yang bekerja di Pangansari sebagai
koki ini mengaku, senang menjadi karyawan PT Pangansari. Baginya Pangansari
telah memberikan banyak hal, termasuk kesejahteraan hidup bagi keluarga semua
karyawan.
Pria
yang bergabung dengan Pangansari sejak tahun 1998 lalu mengatakan,
Pangansari sangat menghargai karyawan. Karena itu, ia dan semua karyawan
berjanji selalu bekerja baik untuk kemajuan perusahaan dan kesejahteraan
bersama.
“Kami ingin Pangansari tetap ada di Bumi
Papua. Kami ingin Pangansari terus berjaya di Bumi Papua, dan kami juga ingin
Pangansari tetap memperhatikan anak-anak Papua,” tutupnya.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi