SALAM
PAPUA (GRESIK) – Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Airlangga Hartarto memuji smelter (fasilitas pengolahan hasil
tambang) PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java
Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.
Hal ini diungkapkan Airlangga saat meresmikan operasi
smelter raksasa terbesar di dunia tersebut, pada Kamis (27/6/2024).
“(Smelter) ini extraordinary, luar biasa,
dalam waktu 30 bulan sejak digroundbreaking oleh pak Presiden (Joko Widodo) hingga
saat ini bisa on time,” ujarnya.
Airlangga menyebut bahwa smelter PTFI paling
hebat dan tidak ada yang dapat membangun pabrik sebesar ini, serta melalui
produksi smelter PTFI ini memberi banyak keuntungan bagi pemerintah.
Dia pun berharap agar produksi smelter PTFI
tersebut dapat diresmikan Presiden Joko Widodo pada bulan Agustus atau
September mendatang.
“Alhamdulilah ini bagian dari IUPK dan
hasilnya (smelter) ini paling hebat, karena kita lihat 3-4 tahun lagi ke depan
tidak ada lagi yang bisa membangun smelter seperti ini di lahan 100 hektar, di
manapun. Kalau pun mereka berpikir sekarang, itu berarti masih 4-5 tahun ke
depan baru bisa produksi. Dari produksi ini, banyak yang pemerintah dapatkan
khususnya dari royalty-nya. Nantinya proyek ini yang di-groundbreaking oleh
Presiden Joko Widodo, diharapkan akan diresmikan juga produksinya oleh Presiden
Joko Widodo di bulan Agustus atau September 2024,” ungkapnya.
Dia pun mengatakan pentingnya produksi dari
smelter PTFI ini bagi kebutuhan teknologi ke depan.
“Saat sekarang renewable energy menjadi trend
dan trend ini butuh critical mineral dan salah satunya adalah copper (tembaga, Red). Copper ini adalah perubahan (revolusi)
daripada teknologi ke depan. Apalagi produksi smelter ini bisa mencapai 1 juta
ton copper. Ini sebuah jumlah yang besar dan tentu hilirisasinya menjadi
penting, terutama untuk industri power generation dan electric mobility,”
tuturnya.
Penulis/Editor: Jimmy