SALAM PAPUA (SALAM PAPUA) - Pendeta Melianus Weni Gerimu (63) asal Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi korban salah sasaran dan tewas dalam perang antar kelompok warga yang terjadi sekitar pukul 11.45 WIT, 2 Juli 2024.

Pendeta yang juga mengajar ilmu agama ini meregang nyawa, karena pendarahan atas luka bacokan pada bagian leher, kepala pada bagian atas telinga kiri, dan jari tangan putus.

 AT yang merupakan orang NTT yang dituakan di Kabupaten Nduga menjelaskan, bahwa pendeta Melianus ditemukan meregang nyawa di pinggir jalan berjarak sekitar 500 meter dari perempatan lingkaran tugu salib. Jenazah almarhum pendeta Melianus dievakuasi langsung oleh Pj Bupati dan Kapolres Nduga ke Puskesmas.

"Jenazah Almarhum ditemukan sekitar pukul 12.00 WIT, tapi kondisi cuaca saat itu sangat mendung. Mengingat dalam situasi memanas, jadi yang bisa masuk ke TKP ditemukan jenazah hanya aparat TNI-Polri dan dievakuasi ke Puskesmas," kata AT saat ditemui di rumah persemayaman jenazah Pendeta Melianus di RT XI/RW III, Kelurahan Kamoro Jaya, SP 1, Distrik Wania, Kabupaten Mimika, Rabu (3/7/2024).

Informasi tewasnya almarhum tersebar diantar semua warga asal NTT di Nduga. Selanjutnya, selaku orang NTT yang dituakan di Nduga, dirinya langsung berkoordinasi bersama Pemerintah Nduga, Kapolres dan Dandim.

"Almarhum ini selain sebagai pelayan jemaat, juga sebagai guru di sekolah agama. Almarhum sudah lama tinggal di Nduga," ujar AT.

Disampaikan, perwakilan gereja dan keluarga Alor di Kupang telah menelpon dan berharap, agar jenazah pendeta Melianus dipulangkan ke kampung halamannya.

Permintaan keluarga tersebut kemudian dikoordinasikan bersama Pemerintah Nduga, sehingga Pj Bupati, Sekda, Dandim dan Kapolres Nduga mengaku, siap men-support kepulangan jenazah Pendeta Melianus ke kampung halamannya di Alor, NTT.

Jenazah almarhum pendeta Melianus akan diterbangkan ke NTT, tanggal 4 Juli 2024 menggunakan pesawat Batik Air untuk dimakamkan di kampung halamannya di Alor.

"Saya sampaikan terima kasih kepada pemerintah Nduga yang sudah datang ke kami, memberi motivasi kepada kami, dan mengatakan siap membantu pulangkan jenazah Pendeta Melianus ke kampung," katanya.

Sementara Kabid Humas Polda Papua,Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo saat dikonfirmasi mengatakan, ada tiga korban salah sasaran yang tewas dalam insiden itu, dua diantaranya merupakan warga bukan orang asli Papua (non OAP) asal NTT dan Toraja.

Untuk diketahui, jenazah Pendeta Melianus dan Almarhum Abraham Runga diterbangkan dari Kabupaten Nduga menggunakan pesawat jenis Caravan PK-SNW dan PK-SNA tiba di Mimika sekitar pukul 10.26 WIT.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi